10:00 . Pasar Murah TMMD Bojonegoro, Warga Serbu Sembako dan Olahan Ikan Lokal   |   21:00 . Inilah Logo HUT Republik Indonesia ke 80   |   20:00 . Butuh Penetapan Pengadilan untuk Kependudukan, Cukup di Mal Pelayanan Publik   |   18:00 . Coming Soon, Road Race Bupati Cup Bakal Sapa Bojonegoro?   |   17:00 . Bupati Serahkan Cangkul Buka TMMD di Bojonegoro   |   16:00 . Bupati: TNI Harus Proaktif Hadapi Persoalan Rakyat   |   15:00 . 3 Program Unggul, Kelompok 54 KKN UNUGIRI Siap Kontribusi di Desa Karangmangu   |   08:00 . Formasi JF Kemenag 2025 Melonjak, Lebih dari 219 Ribu Disetujui KemenPANRB   |   06:00 . Semester 1 Tahun 2025, Realisasi Investasi Hulu Migas Capai Rp118 triliun   |   23:00 . Ziarah, Akhiri KKNT UPN Veteran Jawa Timur di Ponpes Langitan   |   22:00 . Tim Pemadam Bahasi Sisa-Sisa Kebakaran di Kedungadem   |   21:00 . Korsleting Listrik, Rumah Warga Bojonegoro Terbakar, Uang Tunai dan Motor Ludes   |   20:00 . Bupati Bojonegoro Berangkatkan 858 Mahasiswa KKN PINTAR UNUGIRI   |   19:00 . UNUGIRI Berangkatkan 858 Mahasiswa Wujudkan Kemandirian Ekonomi Desa   |   18:00 . Pasukan Tiga Matra TNI Manunggal Membangun Desa   |  
Thu, 24 July 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Masuk Kemarau, Warga Kedungadem Mulai Kesulitan Air Bersih

blokbojonegoro.com | Monday, 29 May 2017 11:00

Masuk Kemarau, Warga Kedungadem Mulai Kesulitan Air Bersih

Kontributor: Muhammad Qomarudin blokBojonegoro.com - Setelah sekitar dua minggu tidak turun hujan di sekitar Desa/Kecamatan Kedungadem, ternyata membuat banyak sumur warga setempat mulai kering. Salah seorang warga setempat, Dian Bagus memaparkan, banyak warga setempat yang harus mencari air, bahkan membeli guna mencukupi kebutuhan sehari-hari ke desa tetangga (ngangsu), seperti di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo, yang mempunyai sumber air lumayan melimpah. "Kalau langsung membeli ke rumah warga Ngampal, biasanya cuma mengganti biaya listrik saja, sekitar 500 sampai 1.000 rupiah percerigen dengan daya tampung sekitar 40 liter," ujar pemuda yang juga mempunyai tempat akhir penjualan rongsokan ini.

Khusus untuk mencukupi kebutuh sehari-hari, seperti mencuci, mandi dan lain-lain, pria dengan perawakan agak gemuk itu membutuhkan sekitar tiga cerigen air bersih. "Biasanya juga ada dari orang lain yang yang menjual seharga 3.000 percerigen, dengan menggunakan mobil pengangkut air," lanjutnya. Selain itu, ia juga harus membeli air sekitar satu bak truk roda empat, dengan cara membungkus bak Truk tersebut menggunakan terpal, untuk memenuhi kebutuhan membersihkan rongsokanya, yang juga mengambil air dari Desa Ngampal dengan harga sekitar 50 ribu pertruk. "Kekeringan terjadi karena belum ada hujan turun dan juga belum adanya Perusahaan Air Minum (PAM) di desa ini, padahal di desa lain sudah terpasang PAM," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com. Dian juga berharap kepada pemerintah, agar turut memberi solusi untuk kekeringan yang terjadi, yang dirasa belum ada tindakan khusus dari pemerintah setempat maupun pusat. [din/mu]  

Tag : air, kemarau



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




No comments

blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat