11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |   11:00 . PKC PMII Minta Angka Diska di Bojonegoro Ditekan   |   09:00 . Hendak Mancing di Embung, Bocah SMP di Bojonegoro Tenggelam   |   07:00 . Cuti Bersama Usai, ASN dan PPPK Ketahuan Bolos akan Kena Sanksi   |   18:00 . Tenggang Rasa Berkendara   |   12:00 . Kenang Masa Sekolah, Konco Selawase Attanwir Gelar Reoni   |   11:00 . Kasat Lantas Bojonegoro: Viralkan Jika Ada Bus Ugal-ugalan, Akan Kami Tindak   |   20:00 . Kru Bus yang Adu Jotos dengan Pemudik di Bojonegoro Diamankan Polisi   |   18:00 . Puncak Arus Balik, Jalur Bojonegoro Ramai Lancar   |   17:00 . Jumlah Pemudik di Rest Area Bojonegoro Meningkat Saat Arus Balik   |  
Fri, 19 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Jamu Gendong Khas Desa Ngablak

blokbojonegoro.com | Wednesday, 04 April 2018 06:00

Jamu Gendong Khas Desa Ngablak

Kontributor: Apriani

blokBojonegoro.com -
Jamu gendong yang dibuat oleh tangan khas ibu-ibu Desa Ngablak Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro sudah ada sejak puluhan tahun lalu, dah tetap bertahan sampai sekarang ini, meskipun perkembangan zaman semakin pesat.

Di desa tersebut terkenal sebagai produsen yang sekaligus penjual jamu gendong, ada 21 rukun tetangga (RT) di desa tersebut, hampir setiap RT ada yang menjadi produsen dan penjual jamu, terutama di RT.17 dan RT.18.

"Saya jualan sejak jamu harganya masih Rp50 pergelas, sekarang harganya Rp2.000 pergelas," tutur Sukilah yang bejualan jamu sekitar 20 tahun lebih kepada blokBojonegoro.com.

Jamu gendong memiliki banyak jenis atau rasa, antara lain gepyokan, kunir asem, beras kencur, suroh kunci, paitan, tape laos, dan puyang atau galian. Setiap jenis jamu memiliki manfaat masing-masing.

"Gepyokan, biasa diminum oleh ibu-ibu yang sedang menyusui untuk memperlancar ASI, terus ada suroh kunci yang dapat mengurangi keputihan," tutur wanita yang kini berusia sekitar 58 tahun itu.

Kemudian untuk bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu gendong berasal dari tanaman obat-obatan, diantaranya ada kencur, jahe, kunci, kunir, suroh, sinom, asam jawa, sesuai dengan rasa jamu gendong yang akan dibuat.

"Kalau jamu gepyok bahan-bahannya dari daun-daunan ada sinom, daun katuk, luntas, daun jambu yang masih muda, simbokan, ada bahan lainnya seperti kunir, gula merah, asam jawa, yang kemudian ditumbuk dan diambil sarinya," terang penjual jamu lain, Sriani yang sudah bergelut dengan jamu sejak tahun 1996.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamu, mayoritas didapatkan dari membeli, kecuali dedaunan yang dapat dipetik di sekitar lingkungan, seperti kalau punya pohon asam, sinom (daun asam yang masih muda) dapat dipetik sendiri.

Untuk pengolahan jamu masih menggunakan cara tradisional, pembuatannya hampir sama semua dari setiap rasa jamu gendong yang akan diolah, yakni dengan cara ditumbuk yang kemudian diambil sarinya dengan menggunakan air hangat, setelah itu dididihkan.

"Misalkan mau buat suroh kunci, dari gepyokan yang sudah jadi, bisa langsung ditambah sari suruh, kunci dan gula merah. Jenis kunci yang digunakan ada tiga kunci biasa, kunci kantel, dan kunci kepet. Kunci kantel dipercaya dapat dimanfaatkan sebagai pencegah kanker," masih tutur Sriani (42).

Biasanya ibu-ibu tersebut saat proses pengolahan menggunakan kayu bakar dan juga menggunakan kompor. Sedangkan waktu pembuatan jamu, jika jamu dijual pagi hari, beberapa rasa jamu akan dibuat saat sore hari seperti rasa puyang, dan tape laos.

"Seperti gepyokan, beras kencur, kunir asem, beras kencur, suruh kunci, dibuat pagi hari. Kalau dibuat sore rasanya kurang segar, karena kan direbus lagi dan daun-daun bahan pembuatan jamu sarinya tidak mau keluar lagi. Beda kalau dibuat langsung dipagi hari, lebih buket (terlihat kental)," imbuh Diana yang juga penjual jamu.

Biasanya warga berangkat pagi untuk berkeliling menjajakan jamu hingga jualan habis. Ada yang berkeliling di sekitaran Desa Ngablak, ada juga yang berkeliling sampai luar kecamatan. Seperti Sriani, ia berjualan di Desa Madiunan Kecamatan Ngambon. Sedangkan Sukilah, berjualan di Desa Kacangan Kecamatan Ngambon.

Mereka berangkat dengan diantar anak ataupun suami dari rumah sampai ke jalan raya, setelah itu naik angkutan umum sampai pertigaan Pasar Tobo Purwosari, kemudian keselatan dengan naik ojek sampai ke desa yang biasa menjadi langganannya.

Biaya ongkos perjalanan sekitar Rp20.000 untuk pulang pergi, naik angkutan umum membayar Rp5.000 dan naik ojek Rp15.000. Sedangkan untuk penghasilan perhari sekitar Rp150.000 hingga Rp200.000. [ani/mu]

Tag : jamu, jamu gendong



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat