Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

GP Ansor dan Sinergitas Membangun Bojonegoro

blokbojonegoro.com | Tuesday, 18 September 2018 16:00

GP Ansor dan Sinergitas Membangun Bojonegoro

Oleh : Imam Hambali

Di tengah berbagai dinamika yang terjadi pada negeri ini, Tentunya banyak sekali permasalahan yang harus kita hadapi ke depannya. Hal ini, semestinya harus menjadi mandatori multi sektor agar semua pihak berfikir bagaimana agar bisa lepas dari masalah-masalah tersebut. Namun sebelum berbicara masalah lebih panjang, pertanyaan besarnya, sudah siapkah kita menjawab berbagai tantangan masa depan bangsa ini ? yakinkah kita?

Jika kita melihat realitas dan dinamika yang terjadi, berbagai permasalahan negeri ini dapat ditarik menjadi beberapa bagian. Karena mengurai masalah bangsa dengan berbagai kompleksitasnya tentu akan menguras otak kita. Pertama,  Problem Ideologis, di mana secara gamblang banyak pihak yang berupaya dengan sangat masiv untuk mengganti ideologi negara dengan ideologi khilafah, padahal hal ini justru membuat kondisi bangsa ini bukan bergerak kearah yang lebih baik  tapi malah menuju arah mundur karena berpotensi pada perpecahan, soal kemakmuran dan kebahagiaan pun hanyalah harapan semu belaka. Saya teringat pernyataan Prof. Mahfud MD yang menyampaikan bahwa bangsa ini harus mewaspadai berbagai gerakan transnasionalisme yang sewaktu – waktu akan mengancam bangsa ini, Bhineka tunggal ika harus terpatri kuat di hati rakyat Indonesia. Ini memang tantangan besar kita semua.

Ke dua adalah Problem Kemiskinan. Presiden Joko Widodo  pernah menyampaikan bahwa ada beberapa tantangan besar ekonomi yang dihadapi bangsa ini, mulai dari fakta yang menyuguhkan angka pengangguran yang tinggi, kesenjangan ekonomi antara yang kaya dan yang miskin, serta pemerataan pembangunan yang belum dilaksanakan secara maksimal dari berbagai sudut daerah di negeri ini.

Ke tiga, Problem Birokratis yang korup, seperti banyaknya kepala daerah maupun anggota legislatif yang tertangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tidak hanya itu, banyak sekali  pungutan – pungutan ilegal yang tumbuh subur pada pelaksanaan kebijakan daerah.

Berbagai masalah tersebut terjadi baik pada skala nasional maupun pada sektor regional, sehingga hal ini harus menjadi tugas bersama agar berbagai masalah bisa terminimalisir dengan baik.

EKSISTENSI GP ANSOR
 
Berangkat dari kekuatan sejarah yang dimiliki Ansor pada masa pra kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan, Ansor dapat memiliki rekaman jejak langkahnya dalam setiap tahap sejarah bangsa. Ansor pun mengalami pasang surut peran dan posisinya dalam dinamika sejarah bangsa. Sekaligus, pada tingkat tertentu ikut organisasi ini menikmati hasil perjuangan serta sekaligus sebagiannya menjadi korban dan dikorbankan.
Keberadaan Ansor yang sekarang memiliki jaringan yang luas secara kelembagaan dengan 345 cabang dan 30 wilayah secara nasional dan berada di seluruh propinsi. Bahkan berkembang sampai ke pedesaan, secara politik merupakan potensi untuk mengembangkan Ansor sebagai kekuatan kaum muda yang lebih agresif dan bermasa depan. Setidaknya, pengalaman praktis para tokoh dan aktivisnya dalam dunia politik cukup mapan untuk mengembangkan paradigma politik yang khas ke depan.

Secara ekonomi, banyaknya anggota Ansor dan luasnya jaringan, merupakan pasar yang kuat untuk mengembangkan pemberdayaan ekonomi kerakyatan, seperti yang mungkin menjadi prioritas dari program Ansor pada periode ini yakni kemandirian ekonomi.

Di sisi lain, pandangan keagamaan yang pluralis yang dimiliki Ansor dengan berpegang teguh pada prinsip Toleransi, Moderat, dan tengah – tengah mampu mengerahkan bansernya untuk menjaga tempat ibadah agama lain, hal ini merupakan bentuk keterbukaan dalam pola pikir keagamaan dan peran yang nyata. Jadi meskipun keanggotaan Ansor berlatar Islam, tetapi Ansor menampilkan pemikiran dan perilaku keagamaan terbuka. Pengembangan kerjasama antar umat sering dilakukan. Hal ini sebagai pengejawantahan dari memaknai keberagaman yang dimiliki bangsa ini.

Berbagai peran ini tentu semakin memposisikan ansor pada wilayah strategis perjuangan, tak elak jika ke depan ansor menjadi bagian terpenting bangsa ini termasuk di setiap daerah basis, seperti halnya di Bojonegoro.

MEMBANGUN BOJONEGORO

Bojonegoro merupakan kabupaten yang sejatinya ingin memposisikan diri untuk bergerak dari ketertinggalan menuju kabupaten maju sebagaimana yang dicita – citakan oleh banyak pihak. Namun, untuk berada di titik tersebut memang tidaklah mudah, apa yang dicita – citakan rakyat Bojonegoro memang baru sebatas goresan impian dan nawa cita saja.

Berbagai tawaran solusi untuk membawa bojonegoro menjadi kabupaten yang “maju” di Jawa Timur pun pernah menjadi tema besar oleh para calon Bupati yang berkompetisi pada Pilkada Juni 2018 lalu. Berbagai data disuguhkan, banyak argumen dan visi diutarakan, saya melihatnya memang begitu amat sangat Kompleks. Iya Tentu saja. Karena membangun daerah memang tidak semudah membalik telapak kaki kiri, ibaratnya kita perlu berlari, melompat dan menendang untuk mewujudkanya. Kini Pilkada telah usai, tentu kita harus move on dari perbedaan pilihan politik menuju subyektif yang memiliki nalar kepedulian untuk membangun daerah tercinta ini.

Pemimpin baru Bojonegoro yakni, Hj. Anna Muawanah dan Wawan Budi Irawanto yang dipilih rakyat harus dapat membangun dan merawar optimisme baru serta semangat baru agar dapat menjawab berbagai tumpukan masalah.. Terlebih harus bisa lebih membuka diri dengan berbagai pihak agar turut serta dapat mengawal, menyalurkan ide, merumuskan program yang menjadi visi misi kedepan.

Dari sejak dinyatakan sebagai pemenang pilkada, Penulis sangat optimis bahwa kepemimpinan baru ini sudah sangat mapan dalam pemetaan masalah yang ada di kabupaten Bojonegoro, terbukti dua orang ini membuat sasaran strategis pembangunan dengan menyampaikankanya ke publik untuk memprioritaskan aspek pembangunan pada wilayah – wilayah strategi. Pertama, komitmen untuk peningkatan kehidupan sosial, aman dan nyaman berdasarkan nilai religius dan kearifan budaya lokal. Ini jawaban atas tantangan ideologis yang mengganggu stabilitas kerukunan dan keamanan masyarakat.

Ke dua, Komitmen peningkatan Kesejahteraaan Hidup Masyarakat melalui penciptaan perluasan kesempatan kerja, wirausaha dan lapangan kerja. Hal ini tentu upaya untuk menjawab problem ekonomi daerah yang semakin hari semakin jauh dari harapan. Meskipun bicara ekonomi tentu tidak terbatas pada variable itu saja, melainkan ada komponen lain yang perlu menjadi perhatian tersendiri.

Ke tiga, Komitmen Mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan dan bertanggungjawab sebagai bagian untuk menghapus berbagai anggapan bahwa pemimpin cenderung korupsi,   pelayanan di Bojonegoro yang dianggap tidak maksimal, seta perspektif bahwa berbagai proyek pembangunan harus dengan pungutan dan lain sebagainya.

Tiga hal itu penulils uraikan sebagai bentuk apresiasi maupun alarm guna mengingatkan  bahwa tugas pemerintahan kedepan masih panjang. Tidak berhenti pada persoalan konseptual saja tapi lebih pada wilayah penerapan kebijakan secara tepat dan terukur. Karena menjadikan bojonegoro sebagaimana yang diharapkan tentu memerlukan peran banyak pihak untuk memaksimalkanya, termasuk GP Ansor yang ada di Bojonegoro.

Bagimana Ansor terlibat menjawab berbagai tantangan tersebut ?

Gerakan pemuda Ansor di Bojonegoro sendiri memiliki lebih dari 5000 pemuda yang tersebar merata ke sejumlah wilayah yang ada di 28 kecamatan. Hal ini tentu dapat dijadikan modal untuk membangun daerah secara merata.

Di sisi lain, secara sumber daya manusia, Mereka terdiri dari multibackround, ada yang merupakan Akademisi, Politisi, Pengusaha, Pengajar, Jurnalis, Tokoh Agama, Petani dan lain sebagainya sehingga rasanya sudah tidak diragukan lagi kemampuanya dalam mengemban amanah bangsa.

Tentu kita berharap waktu yang akan datang ini akan terjadi sinergitas pembangunan daerah baik Pemerintah Bojonegoro dengan GP Ansor maupun berbagai pihak,  karena kami meyakini dengan partisipatif dan keterbukaan pembangunan akan dapat merealisasikan optimisme rakyat yang sudah terlanjur membumbung tinggi, serta tidak melahirjan harapan palsu yang berakhir dengan kekecewaan dan kesedihan. Salam !

*Penulis adalah Ketua PAC GP Ansor Gayam dan Magister Komunikasi UNITOMO Surabaya

Tag : gp, ansor, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini