Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Legendaris, Pak Mur Jualan Es Cao Sejak 1980

blokbojonegoro.com | Wednesday, 01 May 2019 19:00

Legendaris, Pak Mur Jualan Es Cao Sejak 1980

Kontributor: Mokhamad Arifin

blokbojonegoro.com - Udara siang yang panas di Bojonegoro menjadi salah satu berkah untuk para pedagang es. Khususnya es legendaris satu ini, es cincau hitam. Selain dapat menghilangkan dahaga, es cincau juga dapat menjaga pencernaan agar bekerja dengan baik.

Mursidi, penjual es cincau generasi ke lima di jalan Dr. Sucipto, tepatnya berada di depan toko buku, tidak pernah kehabisan pembeli. Bahkan, saat terik-terikn matahari muncul, pembeli harus rela mengantri untuk merasakan segarnya es cincau miliknya.

"Keluarga memang  pencual es ini, sekarang sudah sampai generasi ke-8 yang dipegang anak saya yang jualan di samping supermarket di Bojonegoro." kata laki-laki berambut gondrong itu.

Pak Mur, begitu pembeli akrab menyapanya, mengaku sudah berjualan sejak tahun 1980. Waktu itu Ia masih berjualan di rumah tinggalnya di kelurahan Mojokampung, Kabupaten Bojonegoro. Baru pada tahun 2002 pindah di jalan Dr. Sucipto. Dengan gayanya yang ramah dan cekatan itu, saat ini pelangganya sudah tidak lagi dapat dihitung.

"Pelanggan dulu kebanyakan anak sekolah, jadi pas waktu mampir minum es, beberapa dari mereka sudah banyak yang jadi orang, masih banyak yang sering mampir di sini," jelasnya dengan mengenang.

Harga es cincau Pak Mur, cukup murah. Hanya dengan 3 ribu rupiah, pelanggan sudah dapat menikmati segelas es cao. Tersedia juga gorengan, sehingga pelanggan yang minum di tempat bisa lebih santai menikmati segarnya es cao miliknya. Mulai pukul 10.30 Wib, Ia bersama anaknya sudah siap menerima pelanggan.

"Kalau tutup tidak pasti waktunya. Tapi, biasanya jam 4 sore sudah habis,"ujar Pak Mur. [ri/ito]

Tag : es, cincau, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini