Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Jagong Pitulasan Gusdurian Bojonegoro Angkat Tema Manusia dan Muaranya

blokbojonegoro.com | Thursday, 18 July 2019 08:00

Jagong Pitulasan Gusdurian Bojonegoro Angkat Tema Manusia dan Muaranya

Kontributor: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Akhir-akhir ini, masyarakat Indonesia menghadapi tantangan serius akibat menyempitnya ruang toleransi. Konflik dan ketegangan masyarakat, semakin hari makin meningkat, lantaran diakibatkan dari cara memahami orientasi keagamaan, persaingan kepentingan dan sebagainya.

Ruang-ruang sosial yang dahulu bisa menjadi perjumpaan sosial, tiba-tiba menjadi gaduh dan dipersoalkan. Penyempitan ruang toleransi ini, berbahaya jika dibiarkan terus berkembang, klaim Indonesia sebagai negara moderat akan semakin dipertanyakan.

Berangkat dari kondisi tersebut, Gusdurian Bojonegoro mengangkatnya sebagai bahan diskusi bersama, atau biasa disebut 'Jagong Pitulasan' yang digelar di Aula FKUB Kabupaten Bojonegoro, Rabu (17/7/2019) malam.

Koordinator Gusdurian Bojonegoro, Hery Puji Santoso mengungkapkan, bagi Gus Dur harga kemanusiaan di atas segalanya, nilai-nilai kemanusiaanlah yang sanggup mengatasi segala perbedaan.

Gus dur menilai, bahwa inti dari setiap agama adalah cinta kasih kepada sesama manusia. Atau muara dari seluruh ajaran Agama adalah cinta kasih terhadap manusia.

"Pada jagong pitulasan ketiga ini, kita mengundang narasumber dari akademisi yaitu M. Taufik dan seorang penulis M. Ikhwan," ujar pria yang akrab disapa Kaji Heri tersebut.

Para narasumber percaya bahwa masyarakat Indonesia pada dasarnya adalah masyarakat yang toleran, dan sudah terbukti ratusan tahun silam. Penyebaran islam yang  berdimensi isoterik, kata M. Ikhwan, bisa menjadikan islam lebih bisa diterima.

Namun meskipun demikian, sebagian besar dari mereka tidak mempunyai daya tangkal atau imunitas dari pengaruh indoktrinasi atau intoleransi.

Melihat hal tersebut, Gusdurian harus mengoperasionalkan nilai-nilak yang sudah tertuang dalam sembilan nilai utama Gus Dur. Tentunya, dengan mengajak kelompok masyarakat yang lain untuk terus menjaga moderatisme indonesia dan menggelorakan toleransi.

"Kita juga harus terus menerus memberikan pendidikan kepada masyarakat tentang betapa pentingnya sikap toleran dan moderat dalam hidup berbangsa dan bernegara," sambung M. Taufik.

Sebelum acara selesai, kedua narasumber berpesan, bahwa Gusdurian juga harus selalu membangun komunikasi yang baik dengan seluruh elemen masyarakat maupun pengelola pemerintahan. Agar tidak dikendalikan oleh kekuatan-kekuatan yang mempersempit ruang toleransi. [din/mu]

Tag : gusduran, jagong pitulasan, gus dur, komunitas gusdur, toleransi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini