15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |   17:00 . Perahu Penambang Pasir di Bojonegoro Tenggelam, Satu Penumpang Hilang   |   15:00 . 44 Peserta Ikuti Seleksi Duta Pemuda Pelopor Tahun 2024   |   13:00 . 106 Kontingen LKS Bojonegoro-Tuban Bertarung di Provinsi   |   10:00 . Sukses Gelar Ramadan Heppiii, Kartar di Bojonegoro Bangun Fasum hingga Turnamen ML   |   17:00 . Ngopi Bareng Ojol, Kanit Kamsel Satlantas Polres Bojonegoro Sampaikan Pesan Ini   |   12:00 . Menyemai Asih, Merawat Asuh, Merajut Asah Menuju Terbitnya Generasi Fajar   |   13:00 . Sambut Hari Kartini Pemkab Bojonegroro Gelar Lomba Masak Nasi Goreng   |   11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |  
Wed, 24 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Anak Usia Sekolah Lebih Berisiko Cacingan

blokbojonegoro.com | Tuesday, 03 September 2019 07:00

Anak Usia Sekolah Lebih Berisiko Cacingan

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Anak-anak usia sekolah lebih berisiko mengalami cacingan dibanding balita. Menurut dr. Ratna T. Hadju, SpA, dokter spesialis anak Siloam Hospitals Surabaya, penyakit cacingan lebih rentan terjadi pada anak usia sekolah. Karena pada masa inilah, anak-anak lebih aktif berinteraksi dengan lingkungan.

Cacingan bisa menghambat tumbuh kembangnya. Hal ini dikarenakan cacing akan menyerap sari-sari makanan yang ada dalam sel-sel darah dan usus.

"Usia anak sekolah sedang senang-senangnya bermain bersama teman. Mereka aktif berinteraksi dengan lingkungan dimana jika lingkungan kurang higienis bisa menjadi pemicu cacingan pada anak," jelasnya kepada Basra, Selasa (27/8).

dr. Ratna mengatakan, ada empat jenis cacing yang mengintai anak-anak, yakni:

Cacing Pita. Bentuknya tampak seperti pita, pipih dengan ruas-ruas pada seluruh tubuhnya. Panjang cacing pita dewasa dapat mencapai 4,5 hingga 9 meter. Cacing pita memasuki tubuh anak ketika tangan bersentuhan dengan tanah yang mengandung telur cacing kemudian terbawa ke dalam mulut ketika sedang makan. Selain itu, cacing pita juga dapat masuk melalui konsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi telur cacing. Konsumsi daging sapi ataupun ikan yang dimasak kurang matang juga dapat menyebabkan masuknya cacing pita ke dalam tubuh anak.

Cacing Tambang. Cacing jenis ini dapat dijumpai di area persawahan. Cacing tambang dewasa memiliki panjang sekitar 5-13 milimeter. Cacing ini dapat menembus kulit, misalnya melalui telapak kaki yang tidak menggunakan alas, kemudian masuk ke sirkulasi darah dan ikut terbawa ke dalam paru-paru dan tenggorokan. Jika tertelan, maka cacing akan memasuki usus.

Cacing Kremi. Cacing kremi berwarna putih dan halus, dengan panjang sekitar 5-13 milimeter. Cacing jenis inilah yang banyak menyerang anak-anak usia sekolah. Infeksi cacing kremi umumnya disebabkan menelan telur cacing kremi yang sangat kecil secara tidak sengaja. Telur cacing ini sangat mudah menyebar. Bisa melalui makanan, minuman atau jari yang terkontaminasi.

Cacing Gelang. Cacing ini berukuran cukup besar, dengan panjang sekitar 10 -35 cm. Cacing gelang dapat masuk ke dalam tubuh anak melalui tanah yang telah terkontaminasi telur cacing.

"Telur cacing umumnya tersebar secara luas di permukaan tanah. Penularan cacing pada anak dapat terjadi melalui jemari tangan. Hanya cacing tambang yang larvanya dapat menembus kulit kaki," tegasnya.

Ia mengungkapkan pemberian obat cacing dapat dimulai sejak anak usia 2 tahun. Hal ini karena pada anak usia 2 tahun sudah terjadi adanya kontak dengan tanah yang merupakan sumber penularan infeksi cacing. "Pemberian obat cacing dapat diulang setiap 6 bulan sekali," imbuhnya.

Untuk mencegah anak dari infeksi cacingan, dr. Ratna memberikan beberapa tips:

1. Biasakan mencuci tangan setelah bermain serta sebelum dan sesudah makan dengan air bersih dan sabun. Cuci tangan hingga benar-benar bersih sampai di sela-sela jari serta kuku. Biasakan pula mencuci kaki setelah bermain, bepergian, dan sebelum tidur.

2. Gunakan sandal saat bermain di luar rumah, terutama ketika berjalan di tanah.

3. Jaga kebersihan kuku tangan dan kaki.

4. Cuci bahan makanan dengan air bersih yang mengalir dan tutup makanan di atas meja agar tak dihinggapi lalat. Lalat dapat membawa telur-telur cacing.

5. Hindari jajan atau membeli makanan di tempat sembarangan, karena kita tak pernah tahu bagaimana kebersihan makanan atau minuman yang dijajakan.

*Sumber: kumparan.com

Tag : pendidikan, kesehatan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat