Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mahasiswa Bojonegoro Kenalkan Pakaian Adat Pakem Kange Yune di Kampus Unair Surabaya

blokbojonegoro.com | Wednesday, 04 December 2019 10:00

Mahasiswa Bojonegoro Kenalkan Pakaian Adat Pakem Kange Yune di Kampus Unair Surabaya

Kontributor: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Memperkenalkan ciri khas Budaya daerah bisa dilakukan dengan berbagai cara, tentu sebagai anak muda harus turut andil di dalamnya, agar kekayaan dan keberagaman budaya daerah bisa terus lestari.

Seperti halnya yang dilakukan oleh putra-putri asal Kabupaten Bojonegoro ini, yang tengah menempuh pendidikan di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. Para pemuda ini selain menampilkan tari thengul khas Bojonegoro, pada sesi peragaan busana pada Festival Bhinneka Universitas Airlangga tahun 2019, mereka mengenalkan pakaian adat pakem Kange-Yune Bojonegoro.

Ia adalah Aditya Anggara Kusuma mahasiswa semester satu jurusan Ilmu Komunikasi dan Rosa Dewi jurusan Ekonomi Pembangunan, Universitas Airlangga.

Acara yang digelar pada Sabtu (30/11/2019) malam kemarin di Surabaya, dua mahasiswa ini berhasil memukai para tamu undangan melalui peragaan busana daerah khas Bojonegoro yang biasa disebut busana "Pakem Kange Yune".



"Sebagai pemuda asal Bojonegoro tentunya saya bangga akan identitas budaya daerah melalui peragaan busana tradisional. Sekaligus memperkenalkan bahwa ini busana tradisonal khas daerah Bojonegoro, namanya Pakem Kange Yune. Dibalik sebuah nama tentunya juga memiliki filosofis tersendiri," terang Aditya, yang juga pernah jadi finalis Kange Bojonegoro tahun 2017.

Busana tradisional khas Bojonegoro yang biasa dikenal sebagai busana "Pakem Kange Yune" ternyata memiliki filosofis tersendiri, yakni pada busana yang dikenakan oleh pria atau dalam bahasa Jawa kita sebut sebagai Kange, terdiri dari selop atau terompah tertutup, jarik putih serta baju takwa hitam.

"Makna filosofi selop terompah tertutup yakni kemanapun melangkah hendaknya menjaga sikap dan sopan santun,"  imbuh mahasiswa asal Bojonegoro ini.

Begitu juga dengan Rosa, untuk busana yang dikenakan pihak wanita, dalam bahasa Jawa yang berarti Yune, juga memiliki nilai filosofis tersendiri, dari atasan hingga jarik yang dikenakan oleh pihak wanita.

"Untuk selop dan terompah sama halnya seperti makna filosofi yang dikenakan Kange, sedangkan tapih/jarik berlatar warna putih mengibaratkan manusia terlahir dengan keadaan suci. Lalu jarik tersebut dikuatkan dengan stagen yang bermakna untuk menahan hawa nafsu dan untuk berdiri tegap dengan prinsip yang kuat, kemudian menggunakan kebaya hitam yang memiliki arti kekuatan dan ketegasan," ujar Rosa penuh bangga. [liz/mu]

Tag : mahasiswa, unair, mahasiswa bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini