21:00 . Ada Apa dengan Puasa?   |   18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   14:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |   15:00 . Pemkab Rapat Persiapan Pembukaan Kampus Universitas Brawijaya di Bojonegoro   |   10:00 . Wali Murid Minta Kejelasan Kasus Merger, Begini Ungkapan Pj Bupati Bojonegoro    |   07:00 . Ramadan, BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako Ke Seluruh Penjuru Negeri   |  
Fri, 29 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Mahasiswa IAI Sunan Giri Sulap Gedebok Jadi Produk Bernilai Ekonomis

blokbojonegoro.com | Sunday, 02 February 2020 21:00

Mahasiswa IAI Sunan Giri Sulap Gedebok Jadi Produk Bernilai Ekonomis

Reporter : Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Batang pohon pisang (debok atau gedebok) bisa dibilang menjadi bagian yang jarang dimanfaatkan. Biasanya debok pisang hanya dibiarkan membusuk begitu saja ataupun digunakan untuk pakan ternak, setelah buah pisang dipetik.

Namun ditangan orang-orang yang kreatif, gedebok pisang rupanya bisa dijadikan produk bernilai ekonomis. Mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Sunan Giri Bojonegoro yang terbentuk dalam Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Gedungarum, Kecamatan Kanor telah membuktikannya.

Di tangan mereka, gedebok pisang yang dianggap sebuah sampah ini berhasil dijadikan berbagai prodak yang unik dan menarik sekaligus ramah lingkungan.

Kordes Gedungarum, Ahmad Aan Haris Munandar menuturkan, selain buahnya, sebenarnya masyarakat Gedongarum sudah bisa memanfaatkan dengan mengolahnya menjadi tali, dengan harga kisaran Rp3 ribu sampai 4 ribu per kilogramnya. Oleh karena itu dengan melihat peluang yang ada dan bisa dikembangkan ke produk lainnya dengan harga jual yang lebih tinggi.

“Desa Gedungarum potensi alamnya terutama buah pisang sangat melimpah tetapi hingga saat sebagian besar masih terbatas pemanfaatannya. Sehingga, kami menggandeng salah satu narasumber yang ahli dalam tata busa untuk mencoba menginisiasi pemanfaatannya untuk dijadikan kerajinan berupa Alat Peraga Edukatif (APE) dan Baju untuk Fashion Show yang unik dan tentunya ramah lingkungan,” ungkapnya, Minggu (2/2/2020).

Mahasiswa yang akrab disapa Aan tersebut menuturkan, sebelum dijadikan baju gedebok pisang harus dikeringkan terlebih dahulu. Kemudian gedebok yang sudah kering itu di iris tipis dan kemudian dijahit.

Untuk menambah variasi tidak hanya satu warna gedebok yang digunakan, melainkan ada beberapa gedebok yang digunakan dan diberi sentuhan sedikit cairan pernis agar tidak berjamur dan mengerut.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Desa Gedungarum, Farid Ustman berharap, inovasi yang dilakukan ini bisa menjadi solusi dan inspirasi untuk mengolah gedebok pisang menjadi barang bernilai ekonomis yang tinggi, khususnya bagi guru PAUD. Pasalnya, dalam hal ini menggandeng kelompok guru/pendidik PAUD (RA/TK) yang dijadikan subjek dan objek pemberdayaan.

"Kita sengaja memilih guru RA atau TK karena selama ini gaji guru PAUD masih minim sekali, sehingga harapannya dengan  pengolahan limbah batang pisang dalam bentuk dengan nilai manfaat dan nilai ekonomis memberikan peluang usaha bagi para guru PAUD," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.

Rencana jangka panjangnya diharapkan para guru PAUD bisa menjadikan sebuah produksi yang besar dan dapat dijual terus menerus oleh Guru PAUD. Sebab, peluang ini sudah sangat terbuka khususnya untuk fashion agenda-agenda karnaval dan juga pemasarannya akan dijual langsung di gerai yg dimiliki Bumdes maupun secara online shop.

Selain itu, untuk memasarkanya dan mengenalkan kepada masyarakat, Kelompok KKN membuat 'Gedongarum d'Debogh Carnival' dengan diikuti sebanyak 500 peserta dengan melibatkan Kelompok Wanita Tani, Karang Taruna, Siswa KB/RA/TK, IPNU-IPPNU ranting dan masyarakat setempat.

"Kita sengaja membuat Gedongarum d'Debogh Carnival untuk mengenalkannya kepada masyarakat dan juga sekaligus dirangkai dengan penutupan KKN yang sudah mengabdi disini selama satu bulan," tutup pria asal Desa Kalianyar Kecamatan Kapas ini.[din/ito]

Tag : iai, sunan, giri, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat