Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Warga Bogo Kembangkan Bisnis Ale, Omzet Rp30 Juta Per Bulan

blokbojonegoro.com | Monday, 03 February 2020 14:00

Warga Bogo Kembangkan Bisnis Ale, Omzet Rp30 Juta Per Bulan

Kontributor: Lizza Arnofia

blokBojonegoro.com - Bagi sebagian warga Desa Bogo, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, ale maupun kecambah merupakan hasil pertanian utama di desanya, karena letak tanahnya yang subur serta dikelilingi bantaran Sungai Bengawan Solo.

Salah satu warga Bogo, Utomo (35) berusaha menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan mengandalkan lahan pekarangan belakang rumah seluas 3 hektare, serta kemampuannya dalam bercocok tanam dan berbisnis, yakni dengan mengembangkan bisnis pertanian sejenis komoditas ale atau kecambah. Rupanya bisnis yang ia jalani selama 2 tahun ini, mampu meraup omzet 30 juta rupiah setiap bulannya.

"Kalau bisnis ale milik saya sendiri berjalan 2 tahun, memanfaatkan lahan pekarangan rumah. Untuk omzet juga tidak kalah fantastis," kata pria 35 tahun ini.

Masih kata utomo, rupanya perawatan komoditas ale atau kecambah juga sangat mudah. Untuk ale sejenis lamtoro dibutuhkan masa tanam 4 hari, untuk ale sejenis klampis 6 hari. Serta membutuhkan penyiraman air sebanyak 3 hingga 4 kali dalam satu minggu.

"Ale klampis paling lama 6 hari, ale klampis agak besar biasanya untuk memasak sayur. Kalau ale lamtoro kecil-kecil untuk sajian pecel," Jelas Utomo.

Utomo juga menjelaskan kepada blokBojonegoro.com untuk proses persemaian benih ale tidaklah sulit, dan tentu melewati beberapa tahapan.

Diantaranya, kulit ale yang telah dikupas direndam air selama kurang lebih 5 jam hingga mengembang, kedua biji yang tidak layak dibuang untuk dipilah, ketiga untuk biji yang kualitas baik kemudian direndam lagi selama 15 jam, di tahapan terakhir biji terbaik baru bisa ditanam di tanah persemaian.

Ale yang telah Utomo panen kemudian tak serta merta hanya dibiarkan saja, namun masih akan ia kelola dengan baik hingga menghasilkan rupiah. Yakni ia distribusikan di pasar kota Bojonegoro maupun pasar Dander. "Biasanya menerima pemesanan benih biji ale dari para tengkulak baik dari Bojonegoro maupun luar," imbuhnya.

Utomo juga berharap, dengan adanya sumber daya manusia sekaligus sumber daya alam yang memumpuni tak hanya sekedar untuk berbisnis untuk kepentingan pribadi. Namun terlebihnya juga mampu memberikan kontribusi bagi desa baik secara sosial maupun ekonomi, dengan membentuk sebuah agro wisata yang nantinya juga sebagai salah satu bentuk perkenalan potensi sumber daya alam desa. [liz/ito]

Tag : bisnis, ale, bogo, kapas, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini