Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Melihat Makam Tua Penyebar Islam Keturunan Sunan Ampel di Kanor

blokbojonegoro.com | Saturday, 08 February 2020 17:00

Melihat Makam Tua Penyebar Islam Keturunan Sunan Ampel di Kanor

Kontributor: Herman Bagus

blokBojonegoro.com - Tak jauh dari bantaran sungai bengawan solo turut Desa Kedungprimpen Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, terdapat makam tua.

Tak banyak orang yang mengetahui seluk beluk makam tersebut, dan menurut informasi ini merupakan sosok penyebar agama islam di wilayah Kedungprimpen.

Menurut informasi, ini adalah makam Kiyai Ali Mahrus, Nyai Hj. Muslikhah (istri) dan makam H. Abdullah (menantu).

Setiap tahunnya selalu ada agenda haul di makam ini, untuk mendoakan dan mengenang perjuangan syiar islam beliau.

Salah satu keturunan Kiyai Ali Mahrus,  Mustofa (74) mengatakan, Kiyai Ali Mahrus berasal dari Desa Raci Kecamatan Batangan Kabupaten Pati.

Kiyai Ali Mahrus juga salah satu murid dari Syeikh Ahmad Mutamakkin Kajen Pati yang mengemban amanah menyebarkan islam di daerah Bojonegoro.

"Makam Mbah Ali Mahrus ini ada kurang lebih 1800-an tahun lalu, soalnya menantunya mbah ali machrus dimakamkan di sini sekitar tahun 1824," terang Mustofa kepada blokBojonegoro.com.

Mustofa sendiri mengaku kalau dia adalah keturunan yang keenam dari Kiyai Ali Mahrus.

Sedangkan kiyai Ali Mahrus sendiri adalah keturunan ketujuh dari Sunan Ampel Surabaya.

Peziarah yang datang pun tak diharuskan membawa bawaan khusus, cukup niat tulus dan memanjatkan doa kepada Allah SWT layaknya berziarah ke makam.

"Kalau mau ziarah ya biasa saja, enggak perlu sampai berlebihan seperti menginap," kata Mustofa. [her/mu]

Tag : makam, penyebar islam, kiyai ali mahrus, makam yai mahrus, sunan ampel



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini