Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Melihat Petani Panen Porang

blokbojonegoro.com | Thursday, 14 May 2020 16:00

Melihat Petani Panen Porang

Reporter: Bagus Herman

blokBojonegoro.com - Tanaman porang dapat dipanen untuk pertama kali setelah umurnya mencapai 2 tahun. Seperti halnya petani di Desa Klino Kecamatan Sekar yang memanen porang di musim ini.

Umbi yang dipanen adalah umbi besar yang beratnya lebih dari 1 kilogram/umbi, sedangkan umbi yang masih kecil ditinggalkan untuk dipanen pada tahun berikutnya.

Suyono (43) petani asal Desa Klino Kecamatan Sekar mengatakan, tanaman porang mulai naik daun beberapa tahun belakangan ini. Pasalnya, harga jual umbi porang terbilang tinggi.

Habitat asli porang berada di hutan atau tegalan di bawah pepohonan. Namun, sejumlah petani kini mulai membudidayakannya secara intensif di lahan terbuka.

"Kalau tanam katak porang panennya 2 musim baru panen, sedangkan kalau yang di tanam umbinya semusim sudah bisa di panen," jelas bapak 3 orang anak itu.

Tanaman porang bisa dipanen ketika berumur 1-2 tahun atau ketika ukuran umbinya telah lebih dari delapan ons per butir. Tanaman porang yang telah berumur 3-4 tahun akan berbunga, sedangkan umbinya bisa seberat 2-3 kilogram per butir.

Ciri-ciri porang yang siap panen adalah jika daunnya telah kering dan jatuh ke tanah. Satu pohon porang bisa menghasilkan umbi sekitar 2 kg dan dari sekitar 40 ribu tanaman dalam satu hektar bisa dipanen 80 ton umbi pada periode pemanenan tahun kedua.

"Setelah umbi dipanen kemudian  dibersihkan dari tanah dan akar, umbi kemudian dipotong lalu dijemur, memotong umbi tersebut harus benar karena menentukan kualitas porang yang dihasilkan," terangnya. [her/mu]

Tag : Petani, Porang



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini