Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Berkah Lebaran, Omzet Penjual Jajanan Tradisional Meningkat

blokbojonegoro.com | Sunday, 24 May 2020 08:00

Berkah Lebaran, Omzet Penjual Jajanan Tradisional Meningkat

Kontributor: Maulina Alfiyana

blokBojonegoro.com - Momentum hari raya Idul Fitri menjadi berkah tersendiri bagi para pelaku industri kecil menengah. Tak terkecuali para pedagang jajanan dan kue lebaran.

Salah satunya Maryam, penjual jajanan tradisional asal Desa Cangaan, Kecamatan Kanor ini mengaku pesanan aneka jajan yang dijualnya meningkat dua kali lipat selama lebaran ini.

"Luar biasa selama satu bulan Ramadan pesanan penuh, sampai kuwalahan," ujar Maryam.

Wanita penjual jajanan tradisional yang hampir setengah abad ini menjual beraneka ragam jajanan tradisional, seperti ladu, jenang ayas, aneka gapit dan beberapa jajanan tradisional lainnya.

"Saya menjual beraneka ragam jajanan tradisional, cuma yang paling laris saat momentum lebaran ini adalah ladu," tambahnya.

Terpisah, Barotut penjual aneka gapit yang berslogan GAPITEM asal Desa Sarangan, Kecamatan Kanor, juga mengatakan hal serupa. Bahkan dirinya mengaku dibanjiri pesanan gapit sejak sebelum bulan Ramadan.

"Pemesan gapit buat lebaran luar biasa banyaknya, mereka sudah mengantre untuk memesan sejak sepekan sebelum bulan Ramadan," terang Ibu tiga anak ini.

Pesanan gapit produksinya tidak hanya dari lingkup kabupaten saja, namun banyak juga yang dari luar kota, seperti Surabaya, Gresik, Lamongan dan Tuban.

"Kalau yang luar kota biasanya minta dikirim lewat paket express, tapi beberapa ada juga yang langsung datang ke rumah," pungkasnya. [lin/ito]

Tag : jajajan, tradisional, bojonegoro, ladu, sarangan, gapit



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini