16:00 . Musrenbangkab Pemkab Bojonegoro Susun Arah Kebijakan Daerah 20 Tahun ke Depan   |   13:00 . War Takjil Fenomena Toleransi Berdampak Ekonomi Masyarakat   |   07:00 . Rugi 925 Juta, Korban Arisan Bodong Lapor Polisi   |   21:00 . Ada Apa dengan Puasa?   |   18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   15:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |  
Fri, 29 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

#TokohBojonegoro (13)

Choirul Huda, Cah Kauman yang Jadi Bupati Mukomuko

blokbojonegoro.com | Wednesday, 24 June 2020 12:00

Choirul Huda, Cah Kauman yang Jadi Bupati Mukomuko

Reporter: Muhammad A. Qohhar

blokBojonegoro.com - Perjalanan hidup seseorang kadang tidak bisa ditebak. Tidak pernah bermimpi malah jadi. Yang ambisi malah tereliminasi. Seperti yang dilakoni Choirul Huda, SH, alumni SMAN 1 Bojonegoro tahun 1990 ini. Mengaku tidak pernah bermimpi jadi Bupati, malah jadi. Ya benar, Cah Kauman itu sekarang menjadi Bupati Mukomuko, Bengkulu.

Bagaimana ceritanya ia bisa dapat "pulung"  menjadi Bupati? Ternyata jalannya berliku.  Banyak hal yang tidak terduga. Selepas SMA jurusan Sosial (A3) tahun 1990  ia masuk Fakultas Hukum Univeristas Brawijaya Malang. Tahun 1995 ia lulus dengan menyandang gelar sarjana hukum.

[Baca juga: Jonathan Rahardjo, Karyanya Banyak Dikaji untuk Penelitian ]

Sesuai ijazahnya, seharusnya ia cocok jadi penegak hukum, misal Jaksa atau Hakim. Namun nasib membawa kearah lain. Tidak "sengaja" ia tahun 1996 diterima Sekolah Perwira TNI AD di Magelang. Praktis akhirnya ia menjadi anggota TNI AD. Berarti masuk sebuah profesi yang jauh dari dunia hukum.

Dengan menjadi tentara, ia pun harus "akrab"  dengan kehidupan "keras" bahkan dunia perang. Dunia keras penuh disiplin ia lakoni saat menjadi Komandan Peleton Kipan A Bataliyon 144 Jaya Yuda Curup Bengkulu.

Sementara kehidupan perang ia jalani tahun 1998 ketika menjadi komandan Tim, ia harus berangkat ke operasi militer di Timor Timur. Sungguh perlu nyali besar hidup di Timor Timur di saat provinsi ini mau merdeka. Maklum di seluruh wilayah terjadi kerusuhan.

Usai sukses dari tugas di Timor Timur, pria kelahiran Bojonegoro pada 1 Mei 1970 ini langsung dapat promosi. Kali ini diangkat sebagai Komandan Rayon Militer (Danramil) Mukomuko, Bengkulu. Saat itu Mukomuko masih belum menjadi kabupaten. Masih berstatus sebuah Kecamatan. Di pertengahan tahun 2001 tiba-tiba hidupnya berbelok lagi. Kali ini melakoni hidup sebagai wakil rakyat. Jadi ia harus  "copot" seragam tentara dulu. Karena ia ditunjuk menjadi anggota DPRD Mukomuko dari Fraksi TNI/Polri. Istilah kerennya bapak dari  Bimo Saefullah Fatah (15), Alfian Kalifatullah Hanif (13) dan Adinda Jafin Nurul Haq (7) ini menjadi seorang legislator.

Situasi politik di Indonesia pasca reformasi ternyata cepat berubah. Antara lain sejak tahun 2004 tidak ada lagi TNI/Polri duduk di DPR/DPRD. Kondisi ini membuat suami Anitri Ratnawati pun akhirnya balik kandang. "Terpaksa" memakai seragam tentara lagi. Kali ini 2004 diangkat menjadi Perwira Seksi (Pasi) Teritorial Kodim 0423 Bengkulu Utara.

Saat menjadi Pasi Teritorial inilah alumni SDN Kauman 1 Bojonegoro 1984 ini terus berinteraksi dengan seluruh masyarakat Mukomuko. Mulai anak muda, kelompok masyarakat lainnya dapat ia rangkul. Gaya hidupnya memang seperti kebanyakan orang Bojonegoro yang terkenal luwes dan semanak. Dapat diterima semua kalangan.

Sikapnya yang rendah hati dan tidak sombong itu membuat alumni SMPN 1 Bojonegoro tahun 1987 itu selama di Mukomuko banyak teman dan kolega. Pendek kata massanya banyak. Tidak salah bila akhirnya ia digandeng menjadi Cawabup oleh seorang calon Bupati dalam pilkada. Pada Pilkada tahun 2010 itu ia dan pasangannya menang telak. Maka dilantiklah Bapak tiga anak itu menjadi Wakil Bupati Mukomuko hingga tahun 2015. Berarti ia harus copot baju tentara lagi. Tapi kali ini permanen, karena ia akhirnya mengajukan pensiun dini dari dinas TNI AD dengan pangkat terakhir Kapten.

Lalu pada Pilkada serentak 2015 lalu ia memberanikan diri maju sebagai Calon Bupati dengan menggandeng seorang tokoh setempat menjadi cawabupnya. Hasilnya, ia dan pasangannya menang dan pada Maret 2016 dilantik sah sebagai Bupati Mukomuko sampai tahun 2021 mendatang. Pernah mimpikah ia jadi Bupati? Jawabnya, ternyata tidak pernah. Malah, katanya membayangkan pun tidak. Ia menjalani hidup ini hanya mengalir saja. Kiatnya, hidup harus jujur dan selalu "mbateh". Artinya senang mencari teman baru sebanyak-banyaknya dan selalu mengutamakan silaturahmi.  Baginya hidup itu nyaman bila selalu rendah hati. Prinsip hidupnya dengan selalu merendahkan diri itu adalah ksatria sejati. Tapi jangan lupa kerja keras dan selalu semangat. Apa yang kita peroleh semua itu adalah buah dari kerja keras.

"Saya selalu semangat ingin maju karena ingin sukses dan jadi kebanggaan orang tua,"tuturnya.

Baginya selama belajar SMAN 1 Bojonegoro telah membantu membentuk karakter dirinya. Dia yakin  SMAN 1 ke depan akan semakin maju dan menjadi kebanggaan masyarakat Bojonegoro. "Dulu saya saat kuliah di Malang selalu membanggakan SMAN 1 Bojonegoro, karena saya merasa lulusannya berkualitas, tidak kalah dengan sekolah favorit lainnya," tambahnya. [mad/ito]

Data Diri:
Bojonegoro, 1 Mei 1970
Istri: Ani Tri Ratnawati
Anak:  Bimo Saefulloh Faatah, Alfan Kulifatullah H, dan Adinda Jafin Nurul Haq

Pendidikan:
- SDN Kauman 1 Bojonegoro (1978–1984)
- SLTPN 1 Bojonegoro (1984–1987)
- SLTA Negeri 1 Bojonegoro (1987–1990)
- Fakultas Ilmu Hukum Universitas Brawijaya (1990-1994)

Riwayat karir:
-    1997–1999: Komandan Pleton 144 Jaya Yudha
-    1999–2001: Danramil Mukomuko
-    2001–2004: Anggota DPRD Kabupaten Bengkulu Utara Fraksi TNI/POLRI
-    2004–2006: Pasiter Kodim 0423 BU
-    2006–2010: Danramil Mukomuko
-    2010–2015: Wakil Bupati Mukomuko
-    2016–: Bupati Mukomuko

 

Tag : tokoh, bojonegoro, inspiratif, bupati, mukomuko, bengkulu



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat