Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kasus DBD Turun, Dinkes Berharap Masyarakat Tetap Waspada

blokbojonegoro.com | Saturday, 11 July 2020 10:00

Kasus DBD Turun, Dinkes Berharap Masyarakat Tetap Waspada

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com - Selain pandemik virus corona (COVID-19), Kasus demam berdarah dengue (DBD) juga menjadi perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bojonegoro mencatat dari Bulan Januari hingga Bulan Mei 2020 ada 67 kasus yang tercatat.

Jumlah kasus tersebut terbagi atas bulan Januari terdapat 36 kasus dan 1 meninggal dunia, Februari ada 16 kasus, Maret ada 8 kasus, April terdapat 3 kasus dan Mei 4 kasus.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Bojonegoro, dr. Whenny Dyah Prajanti mengatakan, wabah tersebut juga menjadi perhatian khusus Pemkab Bojonegoro, disamping pandemik Covid-19.

Berbeda dengan virus corona, wabah DBD ini berhubungan erat dengan udara, suhu kelembaban, dan curah hujan.

"Penyakit DBD bisa dikatakan penyakit yang sulit dibasmi, ada setiap tahun dan juga Bojonegoro termasuk wilayah endemis nyamuk aedes aegypti,” tuturnya.

Jika dibandingkan dengan kasus DBD pada periode yang sama di tahun sebelumnya, angka pada 2020 justru menurun. Pada tahun 2019, bulan Januari ada 223 kasus dan 4 meninggal dunia, Februari 58 kasus dan 1 kasus meninggal dunia, Maret 14 kasus, April 16 kasus serta Mei 9 kasus.

Walaupun mengalami penurunan jumlah penderita, diharapkan masyarakat tetap waspada dan menerapkan pola hidup sehat. Sebab, penyakit DBD ini tidak mengenal musim lantaran jika masih ada genangan air akan dijadikan sarang untuk berkembang biak.

Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat agar melakukan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing. Hal ini bertujuan guna mengantisipasi berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti yang dapat menyebabkan penyakit DBD.

"Kami mengimbau kepada warga agar terus kerja bakti untuk memberantas jentik nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD. Kami juga berharap warga berperan aktif menjaga kebersihan lingkungan," lanjutnya.

Perlu dicatat juga, perkembangan nyamuk aedes aegypti sebenarnya tidak terjadi pada musim penghujan saja. Musim kemarau sebenarnya juga berpeluang kuat, asalkan ada penyimpanan air yang tidak tertutup dengan rapat.

Guna mengatasi dan menekan angka kejadian dari wabah tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Bojonegoro melakukan berbagai upaya. Misalnya melalui penyuluhan di kelompok-kelompok masyarakat dalam agenda bersih-bersih. Serta, pembentukan satu rumah satu jumantik dan juga fogging.

“Fogging hanya dilakukan untuk memutus rantai penularan. Yaitu bila di suatu area terdapat kasus positif DBD. Serta ada tanda penularan setempat,” jelas Wheny.

Menurut dr. Whenny, hanya melalui PSN atau pemberantasan sarang nyamuk, yang merupakan cara pemberantasan nyamuk yang paling efektif, untuk mencegah terjadinya perkembangan nyamuk aedes aegypti atau penularan demam berdarah.[din/mu]

Tag : demam berdarah, dbd, db



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini