21:00 . Ada Apa dengan Puasa?   |   18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   14:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |   15:00 . Pemkab Rapat Persiapan Pembukaan Kampus Universitas Brawijaya di Bojonegoro   |   10:00 . Wali Murid Minta Kejelasan Kasus Merger, Begini Ungkapan Pj Bupati Bojonegoro    |   07:00 . Ramadan, BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako Ke Seluruh Penjuru Negeri   |  
Fri, 29 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ingin Tambah Anak, Ini Jarak Ideal Antar Kehamilan

blokbojonegoro.com | Thursday, 13 August 2020 07:00

Ingin Tambah Anak, Ini Jarak Ideal Antar Kehamilan

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Rasa cinta dan bahagianya berkeluarga, bisa saja membuat Anda dan suami ingin menambah anak alias hamil lagi. Tunggu, dulu! Para ahli punya rekomendasi jarak antar kelahiran yang ideal.

Hal ini tercantum dalam riset yang dipublikasikan di JAMA Internal Medicine. JAMA Internal Medicine adalah jurnal medis yang diterbitkan setiap bulan oleh American Medical Association, Amerika Serikat.

"Riset kami menemukan peningkatan risiko pada ibu dan bayi ketika kehamilan berjarak dekat, termasuk untuk wanita berusia lebih dari 35 tahun," kata Laura Schummers, penulis riset ini, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari laman IFL Science.

Adapun temuan bagi wanita berusia 35 tahun ke atas memang begitu penting, mengingat mereka cenderung akan sengaja hamil dalam jarak waktu yang dekat.

Tunggu Sampai Anak 18 Bulan Sebelum Hamil Lagi

Dalam riset ini peneliti menganalisis 150.000 catatan kesehatan ibu dan bayi di Kanada, untuk melihat catatan kelahiran, kode tagihan, data rawat inap, informasi infertilitas, dan catatan sensus, untuk menemukan hubungan antara kematian ibu dan morbiditas, komplikasi kehamilan, persalinan, dan persalinan yang mengancam jiwa.

Hasilnya menunjukkan, seorang ibu setidaknya harus menunggu 18 bulan setelah melahirkan bila ingin punya anak lagi. Sebaliknya, bila kehamilan terjadi sebelum 18 bulan maka dapat berisiko membahayakan.

Anak lahir prematur adalah salah satu risiko dari jarak kehamilan pendek Foto: Shutterstock

Berbagai Risiko Jarak Kehamilan Pendek

Pada kehamilan ibu yang berusia di atas 35 tahun, maka risiko yang muncul akan lebih besar pada sang ibu. Sebaliknya, kehamilan pada ibu yang berusia 20 hingga 34 tahun, risiko kesehatan akan lebih besar menimpa bayinya.

Ibu berusia 35 tahun atau lebih yang hamil enam bulan setelah kelahiran, mengalami peningkatan risiko sebesar 1,2 persen untuk mengalami kematian atau morbiditas (terkena penyakit) berat. Tidak hanya itu, ada juga risiko untuk melahirkan secara prematur.

Sementara bagi mereka yang menunggu hamil 18 bulan setelah kelahiran, risiko tersebut turun masing-masing menjadi 0,5 persen dan hampir tiga persen.

Adapun wanita berusia 20 hingga 34 yang hamil enam bulan setelah melahirkan memiliki risiko kelahiran prematur 8,5 persen. Sementara mereka yang menunggu untuk hamil 18 bulan setelah kelahiran, risiko kelahiran prematurnya menurun jadi 3,7 persen.

"Jarak kehamilan pendek mungkin menunjukkan adanya kehamilan yang tidak direncanakan, terutama di kalangan wanita muda," kata Dr Sonia Hernandez-Diaz, profesor epidemiologi di Harvard T.H. Chan School of Public Health.

"Risiko buruk meningkat bisa jadi karena tubuh kita tidak memiliki waktu untuk pulih, jika kita hamil segera setelah melahirkan, atau karena faktor yang terkait dengan kehamilan yang tidak direncanakan, seperti perawatan pranatal yang tidak memadai,” tuturnya.

Atas hal ini, Hernandez-Diaz memberi dua rekomendasi, yakni dengan meningkatkan akses alat kontrasepsi pasca melahirkan, atau dengan tidak melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi selama beberapa bulan setelah melahirkan.

Bukan hanya risiko kesehatan, Moms, tapi mengatur jarak hamil dan kelahiran juga membuat keluarga Anda lebih sejahtera. Contohnya, Anda dan suami jadi bisa punya jeda waktu menabung untuk dana pendidikan anak yang satu dengan anak lainnya.

*Sumber: kumparan.com

Tag : Anak, balita, bayi



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat