21:00 . Ada Apa dengan Puasa?   |   18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   14:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |   15:00 . Pemkab Rapat Persiapan Pembukaan Kampus Universitas Brawijaya di Bojonegoro   |   10:00 . Wali Murid Minta Kejelasan Kasus Merger, Begini Ungkapan Pj Bupati Bojonegoro    |   07:00 . Ramadan, BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako Ke Seluruh Penjuru Negeri   |  
Fri, 29 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Vaksin Penting untuk Membangun Imunitas Masyarakat

blokbojonegoro.com | Thursday, 19 November 2020 15:00

Vaksin Penting untuk Membangun Imunitas Masyarakat

Reporter: Parto Sasmito

blokBojonegoro.com - Vaksin menjadi alat paling efektif untuk menghadapi penyakit infeksi, mencegah terjadinya epidemi maupun pandemi penyakit dan mengeradikasi penyakit menular. Melalui program Imunisasi masal, vaksin terbukti menekan penularan virus campak (measles) dan rubella (campak jerman) menggunakan vaksin MR. Faktor edukasi yang berkesinambungan dan konsisten juga harus dilakukan, untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya imunisasi. Tidak semua kalangan masyarakat mampu menerima vaksin dengan suka rela sebagai hal yang positif dan melindungi.

Dr. dr. Kohar Hari Santoso, Direktur RSUD Saiful Anwar Malang dan Ketua Tim Tracing Gugus Tugas COVID-19 Jawa Timur, mengatakan. “Tidak semua orang mau anaknya diimunisasi, karena adanya ketidak tahuan soal Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Peran media untuk mengedukasi masyarakat sangat kuat,” katanya dalam acara Dialog Produktif bertema Belajar dari Sukses Vaksin MR di Jawa Timur dan Peran Media dalam Vaksinasi yang diselenggarakan Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN).

Menurut Kohar, di Jawa Timur ada tiga kelompok besar masyarakat, di daerah barat disebut Mataraman, di mana biasanya sosok panutannya adalah para pemimpin kawasan seperti lurah. Ada kultur budaya arek di sekitar Surabaya, biasanya mendengarkan pakar dan para ahli. Kemudian ada daerah tapal kuda yang dominan berbudaya masyarakat Madura. Mereka biasanya mendengarkan tokoh-tokoh agama.

"Pendekatan kultural ini yang nantinya bakal didukung oleh media,” tambah Dr. Kohar

Wahyoe Boediwardhana, Jurnalis yang terlibat dalam Imunisasi MR di Jawa Timur tahun 2017 dan saat ini bekerja sebagai wartawan harian nasional dalam acara yang sama juga menyampaikan bahwa mengenalkan masyarakat terkait imunisasi ini tidak bisa dilakukan oleh satu atau dua media, tapi harus kolaborasi. "Dari situ kita kemudian bisa menyampaikan pentingnya imunisasi dan vaksin bagi anak-anak. Dari situ kemudian muncul pikiran bahwa ini merupakan hal yang penting dan wajib kita sampaikan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Atas dasar niat baik tersebut, Wahyoe pun membentuk komunitas Jurnalis Sahabat Anak. Perkumpulan ini memiliki tujuan dan keinginan membantu mengedukasi masyarakat menyampaikan informasi positif terkait kesehatan anak. “Ini yang kami lakukan, sehingga kita harus mengetahui siapa yang dihadapi, karakternya bagaimana, apa yang harus disampaikan, cara dan kapan waktu yang tepat untuk menyampaikan pesannya. Itu yang kami terapkan di masyarakat”.



Karakter masyarakat Jawa Timur yang beragam jadi tantangan tersendiri dalam mengedukasi masyarakat, terutama mengikis informasi hoax seputar vaksin MR saat itu. Demografi masyarakat pesantren, perkotaan, masyarakat komunal, hingga daerah terpencil yang jauh dari jangkauan dukungan komunikasi, menjadi ragam tantangannya. “Yang terpapar hoax tentang vaksin ini tidak hanya yang kurang edukasinya tapi juga masyarakat yang teredukasi dengan baik. Ini yang membutuhkan strategi tersendiri. Untuk mengikis hal itu, kami memilih untuk membanjiri masyarakat dengan informasi positif,” terang Wahyoe.

Vaksin MR sendiri merupakan vaksin untuk infeksi virus Campak (Meases) dan Campak Jerman (Rubella). Campak tersebut bisa mengakibatkan meningitis dan fatal kepada anak-anak. Sedangkan Rubella mampu mengakibatkan kelainan bawaan terhadap bayi. Apabila Rubella menginfeksi ibu hamil, anak yang lahir bisa terkena cacat. Masyarakat harus diberi tahu pentingnya imunisasi untuk mencegah semua dampak buruk ini. Memberikan pengertian inilah yang tidak sederhana. Seringkali corongnya harus melawati tokoh-tokoh yang berpengaruh di kalangan masyarakat.

Tak hanya berhenti pada edukasi vaksin, namun masyarakat juga harus mendapatkan penjelasan yang cukup mengenai KIPI yang bisa terjadi dan diatasi dengan mudah. “Kita sudah siapkan tim, ahli-ahlinya, para dokter untuk antisipasi kalau ada KIPI. Itu kita sudah siapkan. KIPI sendiri bukanlah hal yang menakutkan, karena biasanya bersifat ringan. Namun, pencegahan untuk mengurangi risiko kejadian ikutan ini tetap harus dilakukan,” ujar Dr. Kohar.

Agar seluruh informasi mengenai vaksin sampai dengan benar ke masyarakat. Wahyoe dan komunitas Jurnalis Sahabat Anak Jawa Timur juga terus memperkaya pengetahuan, ilmu dan pemahaman soal imunisasi. “Sebelum kami memutuskan menyampaikan pesan positif ke masyarakat. Kawan-kawan jurnalis dulu yang kita perkaya pemahamannya. Kita bagi ilmunya sebanyak-banyaknya ke sesame jurnalis,” ungkapnya.

Masyarakat harus sadar bahwasanya mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Tak hanya terhindar dari rasa sakit, namun juga lebih murah dari segi biaya. “Saya setuju bahwa vaksin MR ada biayanya. Tapi dibandingkan dengan nanti terinfeksi, kalau sampai sakit, atau cacat, itu bebannya lebih tinggi, lebih mahal lagi biayanya,” tutup Dr. Kohar.

Tag : ingat pesan ibu, jaga jarak, pakai masker, hindari kerumunan, cuci tangan pakai sabun, satgas covid 19, covid 19, vaksin, bio farma, produksi vaksin



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat