13:00 . Sambut Hari Kartini Pemkab Bojonegroro Gelar Lomba Masak Nasi Goreng   |   11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |   11:00 . PKC PMII Minta Angka Diska di Bojonegoro Ditekan   |   09:00 . Hendak Mancing di Embung, Bocah SMP di Bojonegoro Tenggelam   |   07:00 . Cuti Bersama Usai, ASN dan PPPK Ketahuan Bolos akan Kena Sanksi   |   18:00 . Tenggang Rasa Berkendara   |   12:00 . Kenang Masa Sekolah, Konco Selawase Attanwir Gelar Reoni   |   11:00 . Kasat Lantas Bojonegoro: Viralkan Jika Ada Bus Ugal-ugalan, Akan Kami Tindak   |   20:00 . Kru Bus yang Adu Jotos dengan Pemudik di Bojonegoro Diamankan Polisi   |   18:00 . Puncak Arus Balik, Jalur Bojonegoro Ramai Lancar   |  
Sat, 20 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kebutuhan Publik Zaman Now Bukan Hanya Berita Keras

blokbojonegoro.com | Friday, 11 June 2021 18:00

Kebutuhan Publik Zaman Now Bukan Hanya Berita Keras

Reporter: Nidhomatum MR

blokTuban.com - Media massa digital atau dalam jaringan sudah harus mulai meninggalkan pola pikir konservatif dan konvensional. Masyarakat tak hanya butuh berita keras (hard news), tapi juga informasi keseharian.

Hal ini dikemukakan Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut, dalam Seminar Nasional 'Smart City, Creative Government: Membangun Ekosistem Digital CETTAR Bagi Pembangunan Provinsi Jawa Timur', yang digelar secara luring dan daring oleh AMSI Jatim, Jumat (11/6/2021).

"Informasi tidak harus selalu politik ekonomi atauy hard news lainnya. Publik membutuhkan konten sosial berisi informasi tentang kira-kira mana tempat makanan di kota kita yang tertib prokesnya, bagaimana prokes jaga jarak di pusat belanja, tempat kongko paling sehat, list tukang sate, list tukang cukur, dan lain-lain," kata Wens.

Wens mengatakan, informasi-informasi seperti itu jarang masuk di media-media digital di Indonesia karena pola pikir pengelola media masih konservatif, yakni pemberitaan keras. "Kedua, tak terbayang di pikiran kita bahwa informasi seperti ini bisa dijual," katanya.

Media massa digital dan daring juga bisa memberikan perhatian pada kegiatan amal. Media bisa mengampanyeken kegiatan sosial yang mengajak masyarakat beramal. "Kita bisa bekerjasama dengan Dinas Sosial, brand yang punya CSR (Corporate Social Responsibility)," kata Wens.

Media massa digital dan daring juga perlu membuat semacam komunitas anti-hoaks dan anti-ujaran kebencian dengan melibatkan banyak pihak. "Saat ini banyak BUMN dan perusahaan yang ingin dicitrakan ikut dalam kamnpanye anti hate speech dan anti hoax," kata Wens.

Media yang menjadi anggota AMSI perlu melakukan kolaborasi dengan Dinas Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi untuk ikut mengangkat bisnis UMKM. "Buka jalan bagi user untuk beli. Ini penting, karena saat ini semua orang berjualan pakai teknologi digital. Kita media digital yang setiap saat dikunjungi karena orang ingin update informasi," kata Wens. Keinginan ini bisa dijawab oleh media massa digital.

Dalam hal turisme, media massa digital dan daring bisa berkolaborasi dalam hal kunjungan destinasi wisata, perhotelan, konten, tiket, dan pemesanan tempat. "Kita belum terbiasa bahwa beli jual beli tiket patiwisata bisa di media massa," kata Wens. Media massa terbiasa menulis wisata tanpa ada tindak lanjut untuk masuk ke bisnisnya.

Media massa juga perlu menampilkan semacam agenda kota, seperti jadwal pameran, seminar, peluncuran produk atau program sesuatu, dan mengarahkan pembaca untuk berpartisipasi. "Ini paling mudah dibikin. Misalkan konser musik tanggal sekian, webinar tanggal sekian. Itu bisa diklik di website kita. Jadi orang mau tahu apa yang terjadi di kota itu dalam sebulan ke depan, datang ke tempat kita," kata Wens.

Media massa disarankan berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk agenda kota ini. "Pemda punya kepentingan ke publik untuk agenda-agenda seperti ini. Jadi apa yang terjadi di kota kita semestinya ada di website kita. Misalnya orang mau tahu tukang cukur yang baru di Surabaya masuk di Beritajatim.com," kata Wens. Selain itu, untuk aspek edukasi, media massa juga perlu menampilkan informasi dan agenda mengenai kampus. 

"Kunci kekuatan kita adalah kira punya pembaca. Orang datang setiap saat ke media kita. Ada konsumen lain, pebisnis, government yang sebetulnya bisa kita ajak kolaborasi. karena kita adalah panggung orang yang bisa datang setiap saat," kata Wens. [lis]

Tag : AMSI, digital, media



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat