21:00 . Ada Apa dengan Puasa?   |   18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   14:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |   15:00 . Pemkab Rapat Persiapan Pembukaan Kampus Universitas Brawijaya di Bojonegoro   |   10:00 . Wali Murid Minta Kejelasan Kasus Merger, Begini Ungkapan Pj Bupati Bojonegoro    |   07:00 . Ramadan, BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako Ke Seluruh Penjuru Negeri   |  
Fri, 29 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pemkab Kuatkan Petani Saat Pandemi Covid-19

blokbojonegoro.com | Tuesday, 03 August 2021 21:00

Pemkab Kuatkan Petani Saat Pandemi Covid-19

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Keberadaan petani menjadi kekuatan sejati ditengah pandemi Covid-19, meskipun disaat mewabahnya virus Corona semua sektor usaha terganggu. Sehingga pemerintah kabupaten (Pemkab) Bojonegoro menguatkan sektor pertanian, dengan meninjau petani cabai dan semangka di Desa Ngeper Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro.

Hal itu ditunjukkan Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto, saat menyisir pematang sawah yang ditanami semangka dan cabai Selasa (3/8/2021). Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan terganggunya kegiatan perekonomian di semua lini usaha, namun pertanian bisa menjadi alternatif dalam situasi ini.

Kunjungannya tersebut upaya untuk pembangunan pertanian di kawasan pedesaan. Pasalnya lahan pertanian potensi desa adalah basis ekonomi lokal pedesaan yang bisa menyerap tenaga kerja lokal. "Saat ini disadari atau tidak bahwa pertanian menjadi faktor utama sebagai penyangga ekonomi saat pandemi Covid-19," ucapnya.

Mas Wawan, panggilan Budi Irawanto menyebut, dengan memaksimalkan lahan pertanian dan menggali potensi yang bisa panen. Dipastikan pertanian sebagai alternatif perekonomian di desa dan menjadi kemandirian ekonomi daerah.

"Selain itu, bertujuan menjaga ketahanan pangan lokal, agar masyarakat dapat menikmati hasil panen dari pangan lokal dengan harga yang terjangkau," terangnya.

Bahkan di Jawa Timur, lanjut Mas Wawan, Kabupaten Bojonegoro menjadi salah satu andalan di sektor pangan apalagi Bojnegoro terkenal sebagai lumbung pangan melalui sektor pertaniannya. sehingga dapat diandalkan dalam menampung stok pangan.

"Tapi hal itu tidak bisa dilakukan sendiri, perlu kerjasama semua pihak agar pertanian bisa berjalan maksimal, karena dalam kondisi seperti ini banyak petani yang ragu untuk memulai, perlu kolaborasi antara pemodal dan petani," terangnya disela-sela meninjau lahan pertanian tersebut.

Ia berharap pertanian cabai dan semangka di Desa Ngeper ini bisa menjadi contoh di desa lain. Selain bisa menyerap tenaga kerja, juga dapat menumbuhkan ekonomi ditingkat desa dan menjadi kemandirian ekonomi di tingkat daerah.

"Namun dalam situasi Pandemi Covid-19, kepada seluruh masyarakat Bojonegoro untuk tetap mematuhi protokol Covid-19 dan selalu menjaga jarak, mencuci tangan dan tak lupa memakai masker," pesannya agar pandemi Covid-19 segera selesai.

Salah satu Petani Lombok di Desa Ngeper Kecamatan Padangan, Arif Saifudin (43), mengakui saat ini pertanian tidak begitu terdampak saat pandemi, karena untuk memenuhi kebutuhan wilayah Bojonegoro saja masih kurang.

Pasalnya pada tahun ini pihaknya menggarap lahan seluas 2,5 hektare yang terbagi dua tanaman yakni cabai dan semangka. Dengan modal perkiraan mencapai Rp 100 juta dan saat panen kondisi saat ini bisa mencapai 70 - 100 persen.

"Lahan pertanian seluas setengah hektar bisa memperkejakan 30 orang. Tentunya ini bisa menyerap tenaga kerja lokal apalagi kondisi pandemi saat ini. mungkin bisa menjadi salah satu solusi di tingkat desa," pungkas petani berusia 43 tahun ini.[zid/lis]

 

 

 

Tag : Ekonomi, migas, pemkab



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat