16:00 . Musrenbangkab Pemkab Bojonegoro Susun Arah Kebijakan Daerah 20 Tahun ke Depan   |   13:00 . War Takjil Fenomena Toleransi Berdampak Ekonomi Masyarakat   |   07:00 . Rugi 925 Juta, Korban Arisan Bodong Lapor Polisi   |   21:00 . Ada Apa dengan Puasa?   |   18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   15:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |  
Fri, 29 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

5 Tantangan Ibu Selama 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

blokbojonegoro.com | Thursday, 09 September 2021 07:00

5 Tantangan Ibu Selama 1000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Reporter: -

blokBojonegoro.com - Ibu sudah pernah mendengar mengenai 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)? Disebut periode emas, 1000 HPK dimulai sejak bayi berada dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun. Dalam 1000 HPK, ada banyak tantangan yang dihadapi orangtua, khususnya Ibu, agar periode ini berjalan dengan optimal.

Periode ini akan menentukan masa depan anak kelak, baik dari segi kesehatan maupun kecerdasannya. Lalu, apa saja yang harus Ibu lakukan untuk mendukung 1000 HPK ini? Simak rangkuman yang dikutip dari virtual parenting event Zwitsal 1000 Hari Pertama Si Kecil, mengenai berbagai tips penting dari para ahli agar periode 1000 HPK menjadi lebih optimal.

1. Ibu hamil harus tetap berolahraga

Seiring masa kehamilan, umumnya berat badan akan bertambah dan tubuh akan terasa menjadi lebih berat. Meskipun tidak disarankan untuk melakukan aktivitas berat, bukan berarti ibu hamil tidak boleh berolahraga. Justru rajin berolahraga menjelang persalinan atau yang dikenal dengan prenatal workout, disarankan oleh dokter.

Selain menjaga kesehatan tubuh, prenatal workout juga dapat memberikan bonding bersama si kecil sejak masih di dalam kandungan. Salah satu cara prenatal workout yang bisa dilakukan dengan mudah di rumah adalah menggunakan gym ball, yang memiliki segudang manfaat seperti memperbesar panggul sehingga mengoptimalkan proses persalinan, membantu mengurangi sakit punggung dan membuat otot menjadi lebih rileks.

Salsabila Avinandita sebagai Certified Personal Trainer dan Pre & Post Natal Fitness berbagi tips untuk calon ibu seputar prenatal workout, “Meskipun terlihat mudah, namun olahraga gym ball bagi ibu hamil tetap harus memperhatikan kondisi tubuh, makan terlebih dulu, jangan terlalu banyak minum, melakukan pemanasan kecil, dan durasi workout tidak boleh lebih dari satu jam agar tidak cedera.”

2. Ajak ayah bangun bonding dengan si kecil

Bukan hanya ibu yang punya peran utama mendidik dan mengasuh anak, ayah pun juga berperan dalam 1000 HPK agar tumbuh kembang anak menjadi optimal. Salah satu cara yang dapat dilakukan ayah adalah dengan kegiatan memasak bersama. Bukan hanya bonding yang terbentuk (asuh), namun daya kreativitas (asah) anak akan terbentuk selama proses menghias makanan, serta menumbuhkan rasa percaya diri anak lewat apresiasi hasil masakannya (asih).

Andrew White membagikan momen erat dengan Jason, putra pertamanya, dengan menceritakan aktivitas apa yang biasa dilakukan bersama Jadon. “Meskipun memiliki banyak pekerjaan dan kesibukan, sebisa mungkin orangtua tetap harus meluangkan waktu dengan anak karena waktu cepat berlalu dan anak cepat bertumbuh dewasa. Kita dapat mencoba berbagai kegiatan berbeda agar anak tetap excited dan tidak bosan, salah satunya dengan kegiatan memasak. Selain mempererat bonding, momen seru ini juga dapat menanamkan rasa mandiri. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mencari menu yang simple, ramah anak dan memasak menu yang anak sukai sehingga mereka senang melakukannya tanpa rasa beban,” katanya.

3. Stimulasi sensorik dan motorik

Banyak hal yang menentukan keberhasilan 1000 HPK, mulai dari nutrisi, stimulasi, dan tentunya bonding orangtua dan anak sejak masih dalam kandungan.

Dr. Miza Afrizal, BMedSc, SpA, MKes dari Klinik Kecil menjelaskan, “Tidak hanya bermanfaat untuk tumbuh kembang, bonding yang kuat juga diperlukan bayi untuk membuatnya tenang saat menghadapi lingkungan baru di luar kandungan. Penting bagi ibu untuk memenuhi kebutuhan dasar anak yaitu grow, love dan play untuk tumbuh kembang yang optimal.”

4. Pentingnya support system pada ibu dan calon ibu

Berbagai perubahan signifikan dialami oleh perempuan yang baru menjadi ibu, mulai dari perubahan secara fisik, waktu, hingga skala prioritas, semua didahulukan untuk anak dan keluarga. Sementara, ibu juga butuh perhatian seperti dukungan untuk dirangkul, didengarkan, dan diapresiasi.

Psikolog Nadya Pramesrani dari Rumah Dandelion mengatakan, “Di masa ini, ayah dapat menjadi support system utama bagi ibu dengan bergiliran membagi waktu menjaga anak hingga hal sederhana seperti memberikan pujian pada ibu. Tak hanya emotional support dan keterlibatan suami, tiga bulan pertama pasca-persalinan merupakan periode paling penting untuk memiliki support bersama, dan tetap menjaga bonding dengan anak agar tidak mengandalkan pengasuh atau orang tua.”

5. Sempatkan self healing

Setiap ibu pasti pernah mengalami penat, jenuh, dan kurang me-time. Meski penuh tantangan, seorang ibu harus bisa menjalani perannya dengan bahagia. Caranya bisa melalui metode self healing, agar tetap rileks dan happy dalam menjalani peran sebagai ibu. Pentingnya memperhatikan aspek kesehatan mental bagi para ibu agar terus bahagia menjalani perannya, menjadi hal krusial.

Pelatih Kesehatan Mental, Raden Prisya, mengingatkan, “Self healing memungkinkan ibu untuk berhenti sejenak dari segala rutinitasnya, sehingga bisa berinteraksi dengan diri sendiri dan berinteraksi dengan energi alam di sekitarnya. Self healing berguna untuk merawat ibu agar sehat, rileks, dan damai, memulihkan luka dan trauma pasca persalinan, memaksimalkan hormon cinta untuk bonding, serta melepaskan takut, khawatir, dan stres menghadapi masa parenting. Lakukan self healing praktis yang bisa dikerjakan secara mandiri setiap hari, agar Anda bisa merasa bahagia sebagai ibu, apapun tantangannya yang dihadapi.”

*Sumber: suara.com

 

Tag : pendidikan, kesehatan, anak



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat