13:00 . Sambut Hari Kartini Pemkab Bojonegroro Gelar Lomba Masak Nasi Goreng   |   11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |   11:00 . PKC PMII Minta Angka Diska di Bojonegoro Ditekan   |   09:00 . Hendak Mancing di Embung, Bocah SMP di Bojonegoro Tenggelam   |   07:00 . Cuti Bersama Usai, ASN dan PPPK Ketahuan Bolos akan Kena Sanksi   |   18:00 . Tenggang Rasa Berkendara   |   12:00 . Kenang Masa Sekolah, Konco Selawase Attanwir Gelar Reoni   |   11:00 . Kasat Lantas Bojonegoro: Viralkan Jika Ada Bus Ugal-ugalan, Akan Kami Tindak   |   20:00 . Kru Bus yang Adu Jotos dengan Pemudik di Bojonegoro Diamankan Polisi   |   18:00 . Puncak Arus Balik, Jalur Bojonegoro Ramai Lancar   |  
Sat, 20 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Selamat Tahun Baru, Bojonegoro!

blokbojonegoro.com | Sunday, 01 January 2017 20:00

Selamat Tahun Baru, Bojonegoro!

Oleh: Nanang Fahrudin

Mari mengucap selamat kepada Bojonegoro. Untuk apa? Tentu untuk prestasinya selama ini.  Betapa hebatnya daerah super kaya penghasil minyak ini. Besaran APBD nya berada di urutan ke-2 setelah Kota Surabaya. Dengan kantong tebal, tentu (idealnya) kesejahteraan masyarakat juga terkerek naik.

Pada tahun 2015 (data keluar tahun 2016) Bojonegoro berhasil naik kelas dalam hal urusan kemisikan. Sekarang, Bojonegoro menempati urutan ke-8 sebagai daerah termiskin se Jawa Timur. Bandingkan dengan posisi tahun 2009 lalu, Bojonegoro berada di urutan daerah termiskin nomor 5 se-Jawa Timur.  Pada tahun itu, Kecamatan Ngasem dan Kecamatan Kalitidu adalah kecamatan paling miskin. Padahal dua kecamatan itu adalah lokasi dimana minyak dikuras dari buminya.  Tahun 2009 jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Bojonegoro sebanyak 128.981 RTM.

Di Kecamatan Kalitidu terdapat 6.064 keluarga miskin, yang 1.320 di antaranya masuk kategori sangat miskin. Sedang di Kecamatan Ngasem, di mana lapangan Banyuurip berada masih terdapat 1.376 keluarga sangat miskin, 4.342 keluarga miskin, dan 4.447 keluarga hampir miskin. Pada waktu itu, dana APBD tak sebesar sekarang. Jadi mohon maklumi saja jika menjadi daerah termiskin nomor 5 se-Jawa Timur.

Dan sekarang? Setelah tujuh tahun berkembang. Dana minyak naik sangat pesat. Pembangunan digenjot, fisik maupun non fisik (katanya). Gedung pemkab menjulang tinggi yang atapnya bisa asyik untuk berselfie. Batu besar diangkut dari pelosok desa menuju ke alun-alun sebagai bukti apapun bisa dilakukan pemkab. Hotel dan resto bermunculan, seperti jamur di musim hujan. Sungguh perkembangan pesat.

Dana APBD terus meningkat. Pada tahun 2015 besaran APBD mencapai Rp 2,9 triliun dan kemudian naik drastis pada tahun 2016 menjadi Rp 3,7 trilun. Besaran APBD ini hanya berada di bawah APBD Kota Surabaya, pusatnya Jawa Timur. Artinya, Bojonegoro memiliki dana besar nomor dua setelah Kota Surabaya. Lebih besar dari APBD Sidoarjo, Jember, ataupun Malang.

Tapi, dengan kantong tebal yang dipunyai, kenapa Bojonegoro tidak mampu melesat menjadi negara kaya dan mengurangi angka kemiskinannya? Kenapa masih berada di urutan ke-8 dari 38 kabupaten/kota se Jawa Timur? Apakah dana minyak yang begitu besar tak punya dampak besar pula untuk kemakmuran rakyat? Mungkinkah Bojonegoro bisa sehebat Surabaya yang sama-sama memiliki kantong tebal?

Duh, itulah masalahnya sekarang. Sebagai daerah terkaya kedua, Bojonegoro masih berada di 10 besar daerah miskin di Jawa Timur. Tapi pada saat yang sama, Bojonegoro mempunyai prestasi berskala internasional. Sebut saja status sebagai daerah percontohan dunia terkait Open Government Partnership (OGP).

Bupati Suyoto sangat bangga dengan prestasi ini. Bojonegoro bersama 15 kota-kota ternama di dunia mewakili daerah dalam urusan Pemerintahan Terbuka. Kota lain diantaranya Seoul, Korea Selatan dan Kota Tibilis mewakili Georgia. Dari kota-kota di Eropa, ada Paris, Madrid, Buenos Aires, Sao Paulo, dan sejumlah kota lain. Wow!

Kalau sudah begini, lalu bagaimana? Apakah anda  memilih menyukai Bojonegoro karena sejajar dengan kota-kota besar lain di dunia? Atau merasa prihatin dengan posisinya berada di 10 besar daerah miskin di Jawa Timur, tapi daerah terkaya nomor 2? Entahlah. Saya jadi bingung dibuatnya.

Mungkin lebih baik kita membaca fakta tersebut dengan kacamata sederhana. Begini. Subyek pemerintahan terbuka adalah pemkab, sedang subyek kemiskinan adalah rakyat. Maka, bisa jadi ada keterputusan standar dari dua subyek tersebut. Keduanya memiliki standar yang saling terputus. Pemerintahan terbuka ya pokoknya terbuka, tidak ada kaitannya dengan miskin atau tidaknya rakyat. Sebaliknya, kemiskinan rakyat tidak ada sangkut pautnya dengan keterbukaan atau ketertutupan pemerintah daerah.

Keterputusan-keterputusan itu sudah jamak terjadi. Dana pembangunan besar ya pokonya besar. Perkara itu mensejahterakan warga atau tidak itu bukan tujuan pembangunan. Pos-pos anggaran besar ya intinya besar, dana bisa terserap habis dan dibelanjakan dengan “benar”, tidak diselewengkan. Perkara anggaran besar itu tepat sasaran untuk kesejahteraan atau tidak, itu persoalan lain.

Tapi, apapun kondisi Bojonegoro saat ini, kita tetap perlu memberi ucapan selamat. Setidaknya Bojonegoro tidak menjadi daerah termiskin nomor satu. Jika anda tetap bertanya: kan ada minyak? Duh, apa jawabannya ya. Selamat tahun batu, eh tahun baru ding!
 

Tag : Tahun, baru, bojonegoro, miskin, kaya, apbd, migas



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat