Pekerja Seks Lebih Gampang Terkena HIV/AIds
blokbojonegoro.com | Wednesday, 18 January 2017 15:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Mini Seminar Gerakan Masyarakat Peduli HIV/AIDS (GeMas HIV/AIDS) diselenggarakan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Husada (STIKes ICsada) Bojonegoro bekerjasama dengan ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), dengan tema 'Mengembangkan Strategi Gerakan Masyarakat dalam Menutup Penularan HIV/AIDS' Acara berlangsung di lantai II Hotel Dewarna, Jalan Veteran, Kota Bojonegoro, Rabu (18/1/2017) mengundang dua pemateri, yakni Dr. Ah Yusuf, S.Kp., M.Kes dan dr. H. A. Hernowo W., M.Kes.
Dalam mini seminar, Dr. Ah Yusuf menyampaikan materi apa itu Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired, Immuno, Deficiency, Syndroma (AIDS). HIV/Aids sendiri seperti fenomena gunung e, dimana orang yang terkena penyakitnya lebih banyak yang yang tidak kelihatahan atau tidak terdeteksi secara cepat. Saat fase pertama sekitar 3-6 bulan antibodythd belum terbentuk tetapi sudah menulari orang lain. Bagaimana penularan dan tempat hidup dari HIV sendiri. Dimana penyebab dan orang-orang yang beresiko terkena HIV/AIDS itu yang biasanya pekerja seks, sering gonta-ganti pasangan dan pecandu narkoba atau jarum suntik seperti bertindik dan bertato.
"HIV itu terdapat dalam cairan tubuh yang terinfeksi terutama dalam darah, air mani atau cairan vagina," ujarnya.
Namun demikian, Dr Yusuf mengingatkan agar tidak memberikan stigma bagi orang yang sudah terlanjur terinfeksi virus ini (ODHA). Karena mereka masih memiliki hak hidup yang sama dengan yang sehat dan membutuhkan dukungan baik dari keluarga maupun masyarakat secara positif. Harus diberikan dukungan untuk membuat hidup ODHA menjadi bermakna, stop stigma dan diskriminasi, dan jangan dikucilkan.
“Hindari penyakitnya, bukan orangnya," tutup Dr. Yusuf saat mengakhiri pemaparan materi. [ifa/ito]
Tag : stikes, icsada, seminar, hiv
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini