07:00 . Pemerintah Salurkan Bantuan bagi Guru Non-ASN dan Pendidik Nonformal   |   06:00 . Tak Lagi Urus Haji, Kemenag Fokus Layanan dan Pendidikan Keagamaan   |   21:00 . Latih Penghulu Agar Tidak Sekadar Pengadministrasi Akad Nikah   |   20:00 . Lasuri: Jika DBH Migas Masuk Tepat, SiLPA Bisa Tambah Besar   |   19:00 . Serapan APBD Bojonegoro 2025 Rendah, Baru 28 Persen dari Rp7,9 Triliun   |   18:00 . Ketua Dekranasda: Produk Kerajinan Bojonegoro Tembus Internasional   |   17:00 . Bupati Wahono Berangkatkan Ratusan Mahasiswa KKM IKIP PGRI Bojonegoro   |   16:00 . Pengrajin Handicraft Jawa Timur Gelar Gathering di Bojonegoro, Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah   |   15:00 . Latih Siswa SDN Sranak Kelola Limbah Plastik dan Kertas Jadi Tempat Pensil   |   13:00 . Latih KDMP Sranak, Kades Berharap Bisa Segera Jalan   |   12:00 . Menuju UNESCO Global Geopark, Bojonegoro Gandeng BRIN   |   11:00 . Kurangi Sampah di Sekolah dan Madrasah, KKN UNUGIRI Cetuskan Gerakan KURASAKI   |   10:00 . Dari Pagar hingga Musholla, SDN Soko IV Bangkit Lewat Sentuhan TMMD   |   09:00 . GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur   |   08:00 . Program GAYATRI Bojonegoro, Ayam Mulai Bertelur, Terbukti Beri Bukti   |  
Thu, 07 August 2025
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Dua Perempuan Ini, Kais Rezeki dengan Ngamen Kentrung

blokbojonegoro.com | Tuesday, 07 March 2017 20:00

Dua Perempuan Ini, Kais Rezeki dengan Ngamen Kentrung

Kontributor: Sutopo blokBojonegoro.com - Dua orang perempuan terlihat beristirahat di sebuah teras rumah. Wajah mereka terbalut make up tebal, serta di tangan membawa dua rebana. Mereka tak lain adalah pengamen kentrung yang mengais rezeki dengan berkeliling kampung di Desa/Kecamatan Bubulan. Mereka adalah Tutik (38) dan Tariem (39), yang mengaku mengamen kentrung selain untuk mengumpulkan uang receh, juga sekaligus demi melestarikan budaya asli wilayah Pantura itu. Dengan menabuh rebana, mereka menyanyikan tembang-tembang Jawa. "Saya asli dari Tambakrejo biasanya keliling ngamen setiap hari," ujarnya.

Tariem menambahkan, sudah puluhan tahun dia menjadi pengamen kentrung meski harus berdandan tebal dan terlihat aneh dilihat mata. "Sudah lama, sudah 20 tahun lebih," tandasnya. Sebagaimana pengamen pada umumnya, Tutik dan Tariem tidak mematok nominal, ia menerima saweran seikhlasnya dari warga yang berkenan beramal. Namun, saat disinggung berapa uang yang didapat setiap harinya, keduanya kompak enggan berkomentar. [top/lis]

Tag : kentrung, ngamen, rezeki



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat