Fri, 22 November 2024
Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Temukan TB, SSR TB-HIV Care 'Aisyiyah Ketuk Pintu

blokbojonegoro.com | Wednesday, 22 March 2017 11:00

Temukan TB, SSR TB-HIV Care 'Aisyiyah Ketuk Pintu

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Berbagai upaya dilakukan dalam menanggulangi Tuberculosis (TB) dan Human Immunodeficiency Virus (HIV) di Kabupaten Bojonegoro. Bahkan, SSR TB-HIV Care 'Aisyiyah mengadakan kegiatan ketuk pintu untuk menemukan masyarakat yang terkena virus tersebut.

Ketua 'Aisyiyah Kabupaten Bojonegoro, Siti Nurhayati menjelaskan, melalui gerakan masyarakat menuju Indonesai bebas Tuberkulosis, SSR Kabupaten Bojonegoro dengan 160 SSR yang lain di seluruh Indonesia, mengadakan kegiatan ' Ketuk Pintu'. "Bentuknya kunjungan rumah yang dilakukan oleh kader TB-HIV Care 'Aisyiyah yang sudah terlatih untuk memberikan edukasi kepada warga sekaligus melakukan skrining gejala TB-HIV di setiap rumah," jelasnya.

Setidaknya jumlah kader yang diterjunkan berjumlah sekitar 78 orang yang berada di sembilan kecamatan yakni Balen, Sumberrejo, Kedungadem, Sugihwaras, Kalitidu, Gayam, Baureno, Dander dan Kanor. "Kegiatan berlangsung selama 14 hari mulai tanggal 8 sampai 21 Maret 2017. Pelepasan serentak di masing-masing kecamatan pada tanggl 8 Maret 2017," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

Serta dalam memperingati hari TB sedunia setiap 13 Maret, SSR TB-HIV Care 'Aisyiyah sebagai komunitas yang peduli dengan TB dan HIV diseluruh Indonesia tidak pernah melewatkan moment ini dengan selalu berkegiatan yang nengundang masa. "Tujuannya mengingatkan kepada masyarakat tentang bagaimana bahanya TB atau TBC mengancam kita semua," imbuhnya.

Pasalnya perkembangan TB-HIV yang luar biasa cepat, kalau 2014 Indonesia masih menduduki peringkat 4 dunia, 2016 menjdi peringkat 2. Sehingga mencari dukungan agar semua elemen baik pemerintahan, swasta dan masyarakat bersatu memerangi penyakit yang sudah 130 tahun lebih ada di bumi ini tapi belum mampu diberantas, termasuk Indonesia.

Bahkan ironisnya, tahun 2015 badan kesehatan dunia WHO melaporkan bahwa penderita yang ditemukan hanya 32 persen dari total kasus yang harusnya ditemukan, berarti masih ada 68 persen kasus yang belum kita temukan, diobati dan dilaporkan. "Tanggungjawab kita bersama sesuai dengan peran dan kapasitas masing-masing untuk mangatasi permasalahan Tuberkulosis. Belum lagi jika pasien terinveksi penyaki-penyakit yang lain bisa HIV-AIDS, Diabtes Militus dan resisten obat (MDR)," pungkasnya. [zid/mu]

Tag : TB, HIV



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.