Aksi Solidaritas Petani Kendeng
Kopri PMII Bojonegoro Tahlilan untuk Patmi
blokbojonegoro.com | Saturday, 25 March 2017 06:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Pasca aksi yang dilakukan warga Kendeng sebagai bentuk penolakan terhadap pembangunan pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah. Patmi (48), salah satu peserta aksi meninggal dunia setelah melakukan aksi semen kaki. Sehingga sebagai bentuk aksi solidaritas, Korp PMII Putri (KOPRI) Cabang Bojonegoro mengadakan do'a bersama untuk Patmi.
Mila Agustina, selaku koordinator doa untuk Patmi petani Kendeng mengatakan, bahwa aksi semacam ini bentuk solidaritas kepada pejuang gunung Kendeng yang hingga ajal datang tetap berkomitmen untuk menolak adanya pabrik semen Indonesia yang akan mendirikan pabrik semen di daerah Rembang.
"Ibu Patmi adalah pejuang yang hebat, Kita di sini berdoa agar Bu Patmi segala amal ibadanya diterima disisi Allah SWT. Serta perjuangan akan tetap mengalir kepada sendi-sendi darah para aktivis perempuan PMII," terang Mila yang juga mahasiswi IKIP PGRI Bojonegoro.
Setelah acara doa dan tahlil, dilanjut dengan diskusi tentang eksplorasi yang dilakukan perusahaan semen di gunung Kendeng, tentang bagaimana persoalan eksploitasi lingkungan yang terjadi di Pegunungan Kendeng maupun keadaan di Bojonegoro saat ini.
"Kita juga mempelajari dampak setelah dan sebelum adanya perusahaan semen di gunung Kendeng. Secara ekonomi, budaya, kultur dan politik, apakah berpengaruh secara signifikan terhadap masyarakat setempat," terang aktivis PMII Cabang Bojonegoro itu.
Sedangkan, Lilis Apriliani salah satu peserta acara doa dan tahlil sangat mengapresiasi dan menghormati perjuangan yang telah dilakukan oleh Patmi petani Kendeng yang meninggal dunia. Pasalnya di saat memperjuangkan sebuah cita-cita bersama masyarakat gunung Kendeng di Rembang berkukuh melakukan penolakan.
"Ibu Patmi adalah pejuang bagi Kita, serta semangat beliau akan senantiasa ada pada semua aktivis wanita dan perjuangan tersebut juga membuat ghiroh perjuangan bagi aktivis perempuan PMII bangkit di Kabupaten Bojonegoro ini. Bagi kita hanya ada satu kata buat pemerintahan yang tidak pro-rakyak yakni lawan," tutur Lilis yang juga ketua Komisariat IKIP PGRI Bojonegoro. [zid/mu]
Tag : patmi, pmmi bojonegoro, pmii wanita bojonegoro
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini