Banyak Dilaunching, Pemkab Minim Inovasi?
blokbojonegoro.com | Saturday, 01 April 2017 17:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Meskipun Pemerintah Kabupaten Bojonegoro banyak melaunching program maupun tempat wisata di Kota Ledre. Hal itu dirasa masih minim inovasi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bojonegoro, padahal tidak hanya BLUD yang menjadi andalan penyumbang PAD terbesar.
"Pemerintah kabupaten minim inovasi dan kolaborasi. Kalau APBD itu tinggi, logikanya kesejahteraan meningkat juga," kata Miftah, dosen Fisip Universitas Bojonegoro (Unigoro) sambil menunjukkan data APBD Kabupaten Bojonegoro.
Menurutnya, bisa dilihat sendiri APBD 2016 yang bersumber dari retribusi tempat rekreasi hanya Rp194.250.000 (194 juta), retribusi izin gangguan tempat usaha Rp2.500.000.000 (2 miliar lebih) dan dari PT Asri Darma Sejahtera (ADS) Rp650.000.000 (650 juta) serta PT Bojonegoro Bangun Sarana (BBS) Rp2.200.000.000 (2 miliar lebih).
Masih banyak dari BLUD Rp103.414.785.000,00 (103 miliar lebih), dana kapitasi JKN Rp42.037.505.236,00 (42 miliar), retribusi jasa umum Rp32.119.109.754 (32 miliar), restribusi pelayanan kesehatan Rp22.772.731.450 (22 miliar) dan pajak Penerangan Jalan Rp25.688.708.137 (25 miliar).
"Seharusnya Pemda berinovasi kemandirian. Bukan Bojonegoro semakin lama ketergantungan dari Migas, DAU," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.
Belum lagi kebocoran pendapatan, Pemerintah Kabupaten juga perlu intensifikasi yakni melakukan penutupan kebocoran PAD dan juga ektensifikasi harus memunculkan inovasi baru. "Orang sakit penyumbang terbesar PAD di Kabupaten ramah HAM," pungkasnya. [zid/mu]
Tag : pemkab, inovasi pemkab
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini