Reporter: Joel Joko

 

blokBojonegoro.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro mengimbau warga yang berdomisili di sepanjang bantaran Bengawan Solo dan pegunungan untuk waspada longsor.

 

Surat peringatan yang ditembuskan ke Bupati Bojonegoro menyebutkan, waspada bencana longsor/retakan tanah sebagai akibat pergerakan tanah meliputi 10 Kecamatan Sugihwaras, Trucuk, Malo, Bubulan, Margomulyo, Tambakrejo, Purwosari, Kasiman, Ngambon, dan Temayang. Sedangkan data riil kejadian pergerakan tanah ditambah Kecamatan Kedewan, Sekar, Gondang dan Sukosewu.

 

Berdasarkan pemetaan PVMBG dan BPBD Bojonegoro disarakan agar kecamatan yang berpotensi terjadi pergerakan tanah supaya meningkatkan kewaspadaan dengan melakukan pemantauan secara berkala pemukiman yang berada di bawah lereng perbukitan (kemiringan tebing) mengingat wilayah Bojonegoro bulan April ini masuk cuaca transisi penghujan - kemarau.

 

"Masih dimungkinkan bulan ini terjadi hujan deras dengan durasi lama, sehingga perlu diwaspadai terjadi pergeseran tanah," jelas Kepala Pelaksana BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo.

 

Adapun tanda tanda awal pergerakan tanah meliputi terjadi hujan deras dengan durasi sangat lama, penurunan tanah, dijumpai tiang listrik, tiang telpon maupun pepohonan yang miring sejajar kemiringan lereng, keluarnya air bercampur lumpur dari dalam tanah,

 

"Peringatan tersebut sudah disampaikan kepada warga di sejumlah titik lokasi bantaran kali semoga bisa dipatuhi untuk kepentingan keamanan masing-masing," kata Andik.

 

Selain lokasi bantaran kali, BPBD juga memberikan peringatan bagi warga di wilayah selatan. Imbauan juga disampaikan bagi warga yang bermukim di sekitar pepohonan besar dan rawan tumbang. Jika dari kondisi fisik pohon tersebut sudah cukup tua dan gampang tumbang agar bisa diinformasikan untuk ditebang. [oel/lis]