Masuk Kemarau, Warga Kedungadem Mulai Kesulitan Air Bersih
blokbojonegoro.com | Monday, 29 May 2017 11:00
Kontributor: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Setelah sekitar dua minggu tidak turun hujan di sekitar Desa/Kecamatan Kedungadem, ternyata membuat banyak sumur warga setempat mulai kering.
Salah seorang warga setempat, Dian Bagus memaparkan, banyak warga setempat yang harus mencari air, bahkan membeli guna mencukupi kebutuhan sehari-hari ke desa tetangga (ngangsu), seperti di Desa Ngampal Kecamatan Sumberrejo, yang mempunyai sumber air lumayan melimpah.
"Kalau langsung membeli ke rumah warga Ngampal, biasanya cuma mengganti biaya listrik saja, sekitar 500 sampai 1.000 rupiah percerigen dengan daya tampung sekitar 40 liter," ujar pemuda yang juga mempunyai tempat akhir penjualan rongsokan ini.
Khusus untuk mencukupi kebutuh sehari-hari, seperti mencuci, mandi dan lain-lain, pria dengan perawakan agak gemuk itu membutuhkan sekitar tiga cerigen air bersih. "Biasanya juga ada dari orang lain yang yang menjual seharga 3.000 percerigen, dengan menggunakan mobil pengangkut air," lanjutnya.
Selain itu, ia juga harus membeli air sekitar satu bak truk roda empat, dengan cara membungkus bak Truk tersebut menggunakan terpal, untuk memenuhi kebutuhan membersihkan rongsokanya, yang juga mengambil air dari Desa Ngampal dengan harga sekitar 50 ribu pertruk.
"Kekeringan terjadi karena belum ada hujan turun dan juga belum adanya Perusahaan Air Minum (PAM) di desa ini, padahal di desa lain sudah terpasang PAM," imbuhnya kepada blokBojonegoro.com.
Dian juga berharap kepada pemerintah, agar turut memberi solusi untuk kekeringan yang terjadi, yang dirasa belum ada tindakan khusus dari pemerintah setempat maupun pusat. [din/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini