Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pro Kontra Full Day School (FDS)

DPRD Bojonegoro Minta FDS Dikaji Ulang

blokbojonegoro.com | Tuesday, 13 June 2017 08:00

DPRD Bojonegoro Minta FDS Dikaji Ulang

Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com -
DPRD Kabupaten Bojonegoro meminta rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy tentang perpanjangan jam sekolah dasar dan menengah atau yang biasa disebut sebagai Full Day School (FDS) dikaji ulang. Pasalnya, penerapan kebijakan tersebut tidak mudah diterapkan di semua daerah.

Anggota komisi C DPRD Kabupaten Bojonegoro, Sally Atya Sasmi menuturkan, semangat nawa cita yang menginginkan pendidikan karakter pada setiap anak memang penting bagi perkembangan anak. Hal itu agar anak tidak hanya belajar pengetahuan umum di sekolah, namun juga pendidikan karakter sebagai bekal masa depan nanti.

"Namun Full Day School yang diwacanakan oleh Menteri Pendidikan, hendaknya perlu pengkajian secara matang, khususnya pada daerah-daerah berkembang seperti Kabupaten Bojonegoro," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Politisi perempuan Gerindra itu melihat, sebagaimana yang dipaparkan oleh Menteri Pendidikan bahwa FDS bukan berarti siswa akan belajar seharian di sekolah. Melainkan juga melakukan aktivitas positif lainnya seperti melalui ekstra kulikuler yang ada di sekolah.

"Model seperti ini akan lebih mudah jika diterapkan di sekolah yang telah memiliki fasilitas penunjang kegiatan ekstrakulikuler, selain fasilitas juga sumber daya manusia (SDM) yaitu tenaga pengajar, pelatih atau fasilitator. Nah ini yang perlu disiapkan bahwa belum semua daerah mampu menerapkan metode tersebut,"  paparnya.

Ditambahkan, bukan berarti sebelum adanya wacana FDS anak-anak di Bojonegoro tidak menyalurkan kegiatan positif, sebetulnya banyak lembaga non formal yang melakukan pendidikan karakter. Misalnya saja sepulang sekolah siswa ada yang memilih mengaji di lembaga-lembaga pendidikan agama non formal di desa-desa, ada yang memilih menekuni hobi seperti olahraga sepak bola, bola volly​, kelompok kesenian, berorganisasi dan bahkan membantu orang tua mereka baik mencari nafkah atau berbagi tugas dan peran dalam keluarga.

"Hal-hal tersebut juga merupakan pembelajaran pendidikan karakter dan mengajari bagaimana anak berinteraksi di lingkungan masyarakat diluar sekolah," imbuhnya.

Sehingga untuk penerapan FDS  harus dilakukan assessment dulu terhadap sekolah yang sudah dianggap mampu sebagai pilot project terlebih dahulu. Bukan berarti yang tidak memiliki fasilitasi lengkap dan tenaga pengajar atau pelatih saja yang bisa melakukan pendidikan karakter. "Tapi sekolah juga dapat bermitra dengan lembaga yang memiliki keahlian di bidang tertentu sebagai mitra kerjasama guru sekolah sebagai mentor melakukan pengawasan dan evaluasi kegiatan siswa di luar," pungkas wanita yang juga bendahara Persibo Bojonegoro itu. [zid/ito]

Tag : full, day, school, wacana, dprd, bojonegoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini