15:00 . Sudahkah Pancasila sebagai Pondasi Pendidikan Selaras dengan Implementasinya   |   13:00 . Bojonegoro Jadi Tuan Rumah Pertemuan Rutin PKK, DWP, Perwosi se-Bakorwil II   |   17:00 . Perahu Penambang Pasir di Bojonegoro Tenggelam, Satu Penumpang Hilang   |   15:00 . 44 Peserta Ikuti Seleksi Duta Pemuda Pelopor Tahun 2024   |   13:00 . 106 Kontingen LKS Bojonegoro-Tuban Bertarung di Provinsi   |   10:00 . Sukses Gelar Ramadan Heppiii, Kartar di Bojonegoro Bangun Fasum hingga Turnamen ML   |   17:00 . Ngopi Bareng Ojol, Kanit Kamsel Satlantas Polres Bojonegoro Sampaikan Pesan Ini   |   12:00 . Menyemai Asih, Merawat Asuh, Merajut Asah Menuju Terbitnya Generasi Fajar   |   13:00 . Sambut Hari Kartini Pemkab Bojonegroro Gelar Lomba Masak Nasi Goreng   |   11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |  
Wed, 24 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Ini yang Dialami Pria Setelah Menjadi Ayah

blokbojonegoro.com | Saturday, 08 July 2017 07:00

Ini yang Dialami Pria Setelah Menjadi Ayah

Reporter: -

blokBojonegoro.com -
Semua orang tahu, ketika perempuan menjadi seorang ibu, dia mengalami perubahan hormon. Tapi bagaimana dengan ayah? Menjadi ayah masa kini berarti lebih banyak berinteraksi dengan anak dan lebih terlibat mengasuh daripada ayah-ayah sebelumnya.

Karena itu, banyak penelitian dilakukan untuk mengungkap perubahan pria saat menjadi ayah. Inilah perubahan-perubahan yang terjadi pada tubuh dan emosional para pria ketika mereka menjadi ayah:

1. Hormon testosteron Anda akan menurun

Penelitian yang dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan ketika seorang pria menjadi ayah, homon testosteronnya akan menyusut, dan bahkan itu akan terus menurun ketika ia ikut mengasuh anaknya.

Ini masuk akal karena testosteron yang rendah sebenarnya mendukung pola asuh yang baik. Pria dengan hormon testosteron yang tinggi cenderung lebih sulit mengendalikan amarah,  lebih nekat, serta kurang memperlihatkan empati.

Studi tersebut mandapati bahwa pria dengan hormon testosteron yang rendah cenderung lebih bisa merasa simpati dan bersedia merespon tangisan bayi.

2. Lebih sedikit membantu pekerjaan rumah

Meskipun citra ayah yang tak peduli dengan pekerjaan di rumah, memilih santai dengan mengangkat kaki dan tenggelam di balik koran adalah steorotip masa lalu, tapi penelitian mendapati bahwa pria yang baru menjadi ayah kemungkinan lebih sedikit membantu pekerjaan di rumah.

Studi dari Ohio State University menemukan ketika pasangan ayah dan ibu sama-sama bekerja, ayah menjadi kurang terlibat dalam pekerjaan rumah setelah bayi mereka lahir dan menjadi kurang terlibat dalam pengasuhan dibanding sang ibu.

3. Otak diprogram ulang

Setelah bayi Anda lahir, otak Anda akan langsung ‘diprogram ulang’ untuk mendukung peran baru sebagai ayah. Area dalam otak yang terlibat dalam pengasuhan akan berkembang, dan sebagai hasilnya Anda akan menjadi lebih baik saat merespons kebutuhan bayi.

Hipotalamus—area yang bertanggungjawab untuk sensitivitas—meningkat, seperti halnya bagian korteks frontal lateral, yang mebantu Anda merasakan hubungan emosional dengan bayi.
4. Mengalami kehamilan simpatik

Anda mungkin merasa janggal ketika mendengar kehamilan simpatik, kondisi di mana pria juga merasakan ‘hamil’ saat istrinya sedang mengandung. Kenyataannya, 10-15 persen pria mengalamai sindrom Couvade atau nama lain dari kehamilan simpatik. Beberapa dari mereka akan bertambah berat badannya, mengalami insomnia dan bahkan mengalami sembelit serta mual.

5. Mengalami depresi pasca-melahirkan

Depresi pasca-melahirkan bukanlah mitos belaka, dan itu bukan hanya terjadi pada ibu, tapi juga ayah. Pria yang baru menjadi ayah memiliki resiko 1,38 kali depresi daripada rekan mereka yang belum menjadi orangtua.

Tapi masa depresi ayah biasanya mundur, atau terjadi setahun pasca bayi lahir. Pria yang mengalami postpartum depression cenderung tidak ingin memperlihatkan sisi emosional, menolak gejala-gejala depresi dan tidak ingin mendapatkan bantuan.

6. Bermain gulat, dan itu bagus

Ayah lebih cenderung mengajak anak-anaknya "bergulat" dan bergumul dibanding para ibu. Ini adalah bentuk latihan alami bagi anak-anak. Sesi permainan ini disebut “high-intensity interactions,” dimana para ayah sebenarnya membantu anak-anaknya agar lebih berani bereskplorasi dan mandiri serta meningkatkan kemampuan sosial. Jadi jangan takut ketika para ayah dan anaknya seolah meniru pertandingan brazilian jiu jitsu.

Sumber: http://lifestyle.kompas.com/read/2017/07/07/182352620/
ini.yang.dialami.pria.setelah.menjadi.ayah

Tag : pria, ayah, anak



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat