Reporter : Joel Joko

 

blokBojonegoro.com – Di saat tanaman terong yang lain banyak yang mengalami gagal panen, tanaman terong milik petani di Desa Donan, Kecamatan Purwosari justru melimpah hasil panennya.  

 

Apalagi terong tak memerlukan perawatan khusus hanya mengolah tanah, cukup air dan pupuk serta obat-obatan untuk mengobati serangan hama. Biasanya tanaman terong ini diserang oleh hama cabuk dan keriting daun.

 

Adji, perangkat desa setempat mengatakan saat ini tanaman terong sudah mulai panen. Harga perbuah tanaman ini antara Rp500 hingga Rp750 per buah. Yang menguntungkan dari budidaya tanaman ini adalah musim panen yang bisa mencapai 3 bulan.

 

"Bulan Agustus diperkirakan panen raya, namun biasanya pembeli sudah mulai berdatangan dari sekarang," kata Adji.

 

Untuk diketahui, tanaman terong telah lama menjadi pilihan untuk dibudidayakan di Desa Donan. Apalagi karakteristik tanah yang cenderung kering sangat cocok ditanami tanaman bernama latin Solanum Melongena ini. 

 

Saat ini luasan tanaman terong di desanya mencapai 150 hektare di antaranya ada di tegalan dan tanah kawasan hutan. Saat ini harga terong per karung antara Rp20.000 sampai dengan Rp25.000 Harga itu sudah lebih baik jika dibandingkan beberapa waktu lalu. Terong mengalami fase-fase harga tertinggi biasanya adalah saat musim kemarau dan menjelang Hari Raya.

 

“Pada saat seperti itu harga per sak terong bisa mencapai Rp45.000 sampai dengan Rp60.000. Namun saat musim panen harga pernah jatuh sampai 5.000 rupiah setiap saknya,” jelasnya.

 

Terong donan terkenal akan kualitas mulai ukuran buah yang besar yang bisa mencapai sebetis orang dewasa, selain itu rasa manis dan buah yang tak hancur ketika dimasak membuat terong donan mendapatkan hati di pasaran. Biasanya dimusim panen terong donan ini diminati tak hanya tengkulak Bojonegoro akan tetapi luar Bojonegoro seperti, Purwodadi, Madiun dan beberapa kota di Jateng. [oel/lis]

Loading...