PC IPNU Buat Gerakan Tolak Full Day School
blokbojonegoro.com | Saturday, 12 August 2017 17:00
Reporter: Maratus Shofifah
blokBojonegoro.com - Menanggapi wacana Full Days School, tentu ada dampak negatif dan positif dalam penerapan sistem Full Day School (FDS) atau sekolah 9 jam dalam 5 hari, yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI. Menilai dari sisi positifnya untuk memaksimalkan belajar terlebih meningkatkan potensi siswa.
Namun dilihat dari dampak negatifnya bisa membuat pelajar menjadi jenuh dalam belajar. Muhammad Nur Abidin, selaku Ketua Pengurus Cabang Ikatan Pemuda Nahdlatul Ulama (PC IPNU) Bojonegoro, mengatakan penerapan sistem FDS harus dikaji dengan serius serta mempertimbangkan dampak positif dan negatifnya, sebab tujuannya untuk memajukan pendidikan yang berada di Indonesia.
"Pada kenyataannya setiap daerah memiliki karakter pendidikan yang berbeda," terangnya.
Lima hari sekolah yang saat ini masih menimbulkan pro dan kontra itu, kata Abidin, membuat semua lembaga belum melaksanakannya, artinya sangat perlu sekali jika pemerintah mengkaji total akan diterapkannya sistem itu.
Pria asal Kecamatan Kanor itu berharap, jangan sampai FDS diterapkan. Menurutnya, tujuan memang bagus untuk mendidik siswa, tetapi justru membuat siswa-siswi merasakan kejenuhan dan tidak optimalnya dalam mengikuti pembelajaran. Beban pelajar menjadi berlebihan, mengakibatkan pelajar tidak memiliki ruang untuk bersosial baik pada orang tua maupun masyarakat secara umum.
"Kami meminta Mendikbud untuk mengkaji ulang penerapan FDS," terangnya.
Adanya gagasan FDS itu juga harus diikuti dengan melibatkan orang tua siswa, terutama kalangan ibu rumah tangga untuk ikut mengawasi dalam kegiatan belajar anak-anak di sekolah. Meski demikian, lanjut Abidin, sistem FDS untuk pendidikan dasar SD/MI dan SMP/MTS harus dikaji secara matang terlebih dahulu sebelum diterapkan, agar tidak muncul permasalahan baru dalam penerapannya.
"Jadi secara garis besar FDS masih belum bisa diterima di kalangan pelajar, terutama masyarakat secara umum," terangnya.
PC IPNU Bojonegoro juga membuat gerakan penolakan FDS untuk menyelamatkan Madrasah Diniyah dengan mengupload foto di sosial media dan diberikan hastag #JihadPelajarBojonegoro, #JihadSantriBojonegoro, #TolakFDS, #PelajarBojonegoroTolakFDS, dan #ipnuippnubojonegoroTolakFDS [ifa/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini