Reporter: Sutopo

 

blokBojonegoro.com - Acara Jambore Anak Soleh (JAS) diprakarsai oleh KKG PAI Kementerian Agama. Acara yang diikuti oleh murid-murid SD se-Kabupaten Bojonegoro sebanyak 765 anak terdiri dari 375 siswa dan 390 siswi itu dibuka langsung oleh Bupupati Bojonegoro, Suyoto.

 

Dalam sambutannya, Kang Yoto sapaan akrabnya mengatakan, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan inspirasi, karena anak soleh adalah anak yang dapat memberikan inspirasi yang baik, bagi lingkungan sekolah maupun lingkungan keluarga. 

 

Ditambahkan, untuk menjadi anak sholeh ada syaratnya, selain salat yang baik, anak sholeh juga tidak bolen merugikan orang lain. " Dan selalu memberikan manfaat kepada lingkungannya, baik di sekolah, di jalan, dan di mana pun," harap Kang Yoto.

 

Dalam hubungannya dengan alam anak soleh harus selalu menjaga kebersihan dari kotoran dan sampah, kebersihan adalah sebagian dari Iman.  "Jadi kalau halaman sekolah , kelasnya masih kotor, masih belum dikatakan sebagai anak soleh," tegasnya.

 

Dalam kesempatan ini, Kang Yoto  bercerita kedatangan tamu arsitek dari Jerman dan MIT dan mereka mengatakan “Bojonegoro is Future in the World “. "Masa depan dunia adalah Bojonegoro dengan konsep Deso Roso Kuto, Kuto Roso Deso yang ingin menjadi Kota Bojonegoro kota yang relax (tidak stres), yang menghargai kesantaian namun tetap produktif, komunikatif dengan infrastruktur dan fasilitas yang maju," ujarnya.

 

Oleh karena itu, lanjut Bupati dua periode itu, para anak soleh harus percaya diri dan mau belajar karena masa depan Bojonegoro ada di pundak mereka.

 

Dalam akhir sambutannya Kang Yoto berpesan teruslah belajar, jangan menyerah, jangan rendah hati, jangan sombong dan tetaplah berkarya demi cita-cita.

 

Pada acara ini juga dihadiri pula Muklisin dari Kemenag Bojonegoro, Hanafi selaku Kepala Diknas Kabupaten Bojonegoro serta anggota KKG PAI (SD) se-Kabupaten Bojonegoro. [top/lis]

Loading...