Unigoro Cetak Generasi Muda Anti Korupsi
blokbojonegoro.com | Saturday, 16 September 2017 19:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Berbagai inovasi ditanamkan pada mahasiwa-mahasiswi Universitas Bojonegoro (Unigoro), untuk menjadi generasi muda yang tangguh. Untuk itu dalam kegiatan Ospek (Orientasi Studi dan Pengenalan Kampus), Yellow Campus berkomitmen mencetak generasi muda anti korupsi.
Sehingga dalam kegiatan Ospek yang diikuti 688 mahasiwa-mahasiswi, Sabtu-Minggu (16-17/9/2017), tidak hanya dikenalkan kondisi kampus dan proses belajar mengajar, tapi juga diberikan pengenalan serta pemahaman terkait korupsi dengan mengundang Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Muhaji.
"Menjadikan mahasiswa Unigoro generasi muda anti korupsi, agar saat di masyarakat menjadi tangguh dan tidak korupsi," kata ketua Yayasan Suyitno Bojonegoro Unigoro, Arief Januarso di sela-sela pembukaan Ospek, Sabtu (16/9/2017).
Mas Arif juga menjelaskan, setiap tahunnya ada perbedaan tema dan mahasiwa terus mengalami peningkatan. Setidaknya dari lima fakultas, yakni Hukum, Fisip, Ekonomi, Pertanian dan Teknik itu lebih dari 3.000 mahasiwa-mahasiswi.
"Dalam Ospek ini dikenalkan sistem pembelajaran mahasiswa, etika mahasiwa dan sebagainya. Termasuk materi dari kajari tentang korupsi dan Exxon kaitannya pengenalan migas," jelasnya.
Ditambahkan, saat akreditasi kampus Unugoro, asesor juga kagum inovasi yang dilakukan kampus. Pasalnya handphone dosen terkoneksi dengan internet. "Serta mahasiswa dapat membayar Online dan orang tua dapat memantau anaknya dalam proses perkuliahan melalui aplikasi itu. Tidak semua kampus negeri maupun swasta punya," imbuhnya.
Sementara itu Rektor Unigoro, Slamet Kyswantoro menekankan, setiap fakultas ada dosen wali yang diberi tanggungjawab awal sampai mahasiswa lulus. "Agar mahasiswa tidak megurus kartu rencana study saja. Diharapkan yang menyangkut perkuliahan dikonsultasikan pada dosen wali," terangnya.
Sehingga mahasiswa juga aktif mengikuti proses perkuliahan dan kampus melalui dosen dapat memberikan bimbingan kepada mereka. Hal ini perlu dilakukan sebagai kontrol dan pengawasan terhadap mahasiwa.
Sedangkan Kejaksaan Negeri Bojonegoro, Muhaji mengenalkan terkait korupsi agar mahasiswa memahami praktek-praktek korupsi. "Ruang lingkup tindak pidana korupsi ada 30 jenis, termasuk kerugian keuangan negera, suap menyuap, penggelapan dalam jabatan, gratifikasi dan lain-lain," terangnya.
Muhaji juga mengapresiasi tema anti korupsi yang dicanangkan Unigoro, sehingga kedepannya mencetak generasi muda paling tidak meminimalisir tindak pidana korupsi. "Karena saya yakin didunia ini korupsi tidak bisa hilang, tapi kita menyambut baik paling tidak tercetak generasi muda anti korupsi," ungkapnya.
Usai memberikan materi, Muhaji bersama ketua YSB, rektor dan civitas akademik Unigoro serta mahasiswa menandatangani kain kuning sebagai bentuk dukungan anti korupsi. Selain disambut positif Kejaksaan Negeri, ratusan mahasiswa yang mengikuti Ospek juga antusias ingin memahami korupsi karena banyak mahasiswa yang bertanya saat materi yang disampaikan. [zid/ito]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini