Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Warga Bubulan Lestarikan Tradisi Gumbrekan

blokbojonegoro.com | Saturday, 30 September 2017 12:00

Warga Bubulan Lestarikan Tradisi Gumbrekan

Reporter: Sutopo

blokBojonegoro.com -
Membuat ketupat bukan hanya saat lebaran idul fitri saja, bagi sebagian warga di Desa/Kecamatan Bubulan, Kabupaten Bojonegoro. Tapi membuat ketupat merupakan tradisi untuk hari-hari sakral lainnya.

Seperti yang dilakukan Sukimah warga setempat, yang membuat ketupat dalam rangka Gumbrekan (Istilah masyarakat setempat).

Menurut Sukimah, Gumbrekan biasanya dilaksanakan pada hari Jumat Pahing (penanggalan jawa). Gumbrekan sendiri menurutnya dilakukan setiap delapan Jumat Pahing sekali.

"Tujuannya ketupat yang sudah masak, sebagian diberikan kepada hewan ternak (sapi, kambing dan lainnya). Sisanya dikonsumsi sendiri," kata Sukimah, kepada blokBojonegoro.com, Jumat (29/9/2017) kemarin.

Lebih lanjut dijelaskan Sukimah, jika tradisi gumbrekan atau yang lebih dikenal oleh masyrakat sekitar dengan membuat ketupat untuk pakan ternak adalah kegiatan turun temurun.

"Sabagian warga sini jika mempunyai hewan ternak, baik itu kambing atau sapi juga masih melakukan gumbrekan," beber Sukimah.

Kegunaan secara prinsip, kata Sukimah, dirinya tidak mengetahui secara pasti. Yang jelas menurut dia, jika mempunyai hewan ternak, dan melakukan gumbrekan diharapkan nanti bisa dilancarkan saat proses pemeliharaan.

"Ya mudah mudahan hewan peliharaan ini bisa memberikan keberkahan," harap Sukimah. [top/mu]

Tag : gumbrekan



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini