11:00 . Reuni Angkatan Awal Ponpes Attanwir yang Luar Biasa   |   09:00 . Halal Bihalal, Momen Semangat Bekerja Bersama-sama Usai Cuti Lebaran   |   21:00 . Tabrak Tiang PJU, Pemotor di Bojonegoro Terpental hingga Meninggal   |   18:00 . Gempa Lagi, Tercatat 580 Kali Gempa Sejak Maret   |   13:00 . Tradisi Lebaran, UKMP Griya Cendekia dan LPM Spektrum Unugiri Halal Bihalal ke Pembina   |   18:00 . Libur Lebaran DLH Bojonegoro Kumpulkan 490,4 Ton Sampah   |   11:00 . PKC PMII Minta Angka Diska di Bojonegoro Ditekan   |   09:00 . Hendak Mancing di Embung, Bocah SMP di Bojonegoro Tenggelam   |   07:00 . Cuti Bersama Usai, ASN dan PPPK Ketahuan Bolos akan Kena Sanksi   |   18:00 . Tenggang Rasa Berkendara   |   12:00 . Kenang Masa Sekolah, Konco Selawase Attanwir Gelar Reoni   |   11:00 . Kasat Lantas Bojonegoro: Viralkan Jika Ada Bus Ugal-ugalan, Akan Kami Tindak   |   20:00 . Kru Bus yang Adu Jotos dengan Pemudik di Bojonegoro Diamankan Polisi   |   18:00 . Puncak Arus Balik, Jalur Bojonegoro Ramai Lancar   |   17:00 . Jumlah Pemudik di Rest Area Bojonegoro Meningkat Saat Arus Balik   |  
Fri, 19 April 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Kekerasan Terharap Pers

Wartawan MetroTV Dianiaya Lalu Diarak Satpol PP dan Polisi di Banyumas

blokbojonegoro.com | Tuesday, 10 October 2017 11:00

Wartawan MetroTV Dianiaya Lalu Diarak Satpol PP dan Polisi di Banyumas

Reporter: -

blokBojonegoro.com -
Darbe Tyas, wartawan MetroTV yang tengah meliput unjuk rasa penolakan proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Baturraden di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, menjadi korban kekerasan. Saat itu petugas Satpol PP dan polisi tengah membubarkan massa, karena memang sudah malam.

Peristiwa pada Senin (9/10) pukul 22.00 WIB, itu menjadi ricuh ketika pembubaran paksa terjadi. Darbe yang mengabadikan peristiwa itu malah  dipukul petugas

"Saat itu, sekitar pukul 22.00 WIB, saya bersama Darbe, Aulia El Hakim dari Satelit Pos, dan Maulidin Wahyu dari Radar Banyumas meliput pembubaran paksa unjuk rasa di depan Kantor Bupati Banyumas oleh anggota Polres dan Satpol PP," kata wartawan Suara Merdeka, Agus Wahyudi di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Selasa (10/10) seperti dilansir antara.

Menurut Agus, wartawan lainnya, fotografer Suara Merdeka, Dian Aprilianingrum lebih dulu mengabadikan pembubaran paksa yang dilakukan secara brutal itu juga mengalami kekerasan psikis karena kameranya dirampas oleh oknum aparat meskipun yang bersangkutan telah mengatakan sebagai wartawan.

Lebih lanjut, Agus mengatakan saat dia bersama tiga wartawan lainnya berhasil mendokumentasikan pembubaran paksa tersebut, sejumlah oknum polisi serta Satpol PP berusaha merampas alat kerja mereka seperti telepon pintar dan kamera.

Bahkan, kata dia, oknum-oknum aparat meminta wartawan untuk menghapus seluruh gambar yang ada dalam kamera dan ada pula oknum yang akan membanting alat kerja wartawan serta membawanya pergi.

"Penghalangan untuk tidak boleh meliput juga sempat dilontarkan oknum aparat kepada Maulidin Wahyu Aulia El Hakim saat memasuki halaman Pendapa Si Panji untuk menyaksikan dari dekat tindakan represif aparat kepada puluhan pengunjuk rasa yang mengalami kekerasan fisik dan diangkut memakai kendaraan Dalmas untuk diamankan," katanya.

Akan tetapi nahas, kata dia, Darbe yang sedang mengambil gambar justru dipukul, diinjak-injak, dan ditendang oleh sekitar 10 aparat.

Padahal saat terdorong hingga tersungkur, Darbe telah menyampaikan jika dia adalah wartawan sembari menunjukkan kartu identitas persnya Setelah mengalami kekerasan fisik lebih kurang selama 10 menit di sudut gerbang pendapa sebelah barat, Darbe yang sudah tidak berdaya ditolong oleh Wahyu dan Dian.

"Jika helm yang dipakai Darbe sampai lepas, kemungkinan besar akan mengalami kondisi yang lebih parah," kata Agus.
Ia mengatakan kejadian yang dialami Darbe bermula saat wartawan Metro TV itu berupaya melindungi Dian yang terancam menjadi sasaran pengeroyokan oleh aparat.

Akan tetapi Darbe justru diarak oleh sejumlah anggota polisi dan Satpol PP ke arah gerbang pendapa yang selanjutnya dianiaya.

"Aksi tersebut berhenti, setelah Dian berteriak histeris. Sebelumnya, Dian telah berulang kali berteriak bahwa yang diarak tersebut adalah wartawan Metro TV, namun tidak diindahkan," katanya.

Selain mengalami luka di beberapa bagian tubuh, kata dia, kacamata dan kartu identitas pers milik Darbe juga dirampas oknum aparat.

Ia menduga tindakan tersebut dilakukan karena Darbe paling banyak mengabadikan momen kekerasan terhadap massa pengunjuk rasa.

"Oleh karena khawatir terjadi sesuatu, kami bersama sejumlah sukarelawan dari masyarakat mengantar Darbe ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi kesehatannya," tutup Agus.

kumparan (kumparan.com) sudah mengontak Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto meminta konfirmasi. Setyo meminta waktu karena kasus ini tengah diklarifikasi.

*Sumber: kumparan.com

Tag : kekerasan pers



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat