Pengisian Perangkat Desa Serentak
IDfos: Banyak Celah Kecurangan Seleksi Perangkat Desa
blokbojonegoro.com | Friday, 20 October 2017 19:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Proses pengoreksian hasil tes seleksi pengisian perangkat desa serentak di Kabupaten Bojonegoro, akan menggunakan scanner komputer. Rencananya proses pengoreksian jawaban peserta itu dilaksanakan di Sekolah Model Terpadu (SMT) Desa Sukowati, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro.
Pasalnya menjelang pelaksanaan tanggal 26 Oktober 2017, banyak kabar burung yang beredar adanya tarikan sejumlah uang untuk menjadi perangkat desa dalam proses pengisian perangkat desa yang diinginkan. Terkait hal itu, tim kabupaten melaksanakan pertemuan, terkait penjelasan teknis pelaksanaan seleksi ujian tulis pengisian perangkat desa serentak Kabupaten Bojonegoro.
Usai pertemuan, kemudian dirangkai dengan meninjau lokasi yang akan digunakan tempat untuk mengoreksi hasil ujian tulis di SMT Bojonegoro. Pengecekan lokasi dipimpin langsung Djoko Lukito, selaku Asisten Pemerintahan dan Kesra, Djumari Kepala Dinas PMD dan Khamim Koordinator Tim Desa. Serta Ainun Naim dan Rizal Zubad dari IDFoS Indonesia. "Kami menilai dari agenda pengisian perangkat desa itu ada beberapa celah yang harus segera ditutup," kata Ainun Naim.
Menurut Na’im, adanya keresahan itu sudah ia sampaikan kepada Asisten I, Djoko Lukito. Di antaranya kekhawatiran adanya Joki atau seorang pengganti peserta ujian dan adanya tindakan yang tidak patut saat pengantaran berkas jawaban dari masing-masing kecamatan menuju SMT tempat koreksi (scanner).
"Hack dari seseorang mengenai proses scanner yang bakal dilakukan dan bentuk kecurangan melalui aplikasi yang dilakukan oleh oknum saat proses koreksi," terangnya menyebut celah yang perlu diantisipasi.
Untuk itu, sebagai langkah mengantisipasi ada langkah-langkah yang segera diambil, di antaranya peserta diharapkan membawa identitas berupa KTP dan SIM. Serta mengantisipasi joki peserta, melalui teman yang ada didekatnya karena teman yang ada didekatnya salah satu cara efektif mengatasi hal adanya penjokian.
Selain itu dengan adanya pengawasan yang melibatkan berbagai unsur, baik dari aparat, panitia dan peserta termasuk mengawasi juga dipersilahkan untuk mengawal dari Kecamatan hingga SMT.
Sedangkan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya hack dari seseorang, maka dalam proses scanner tersebut, wifi komputer atau laptop yang digunakan mengoreksi dan handphone petugas harus dimatikan. "Untuk mencegah suatu yang tidak berkenan maka komputer atau laptop yang akan digunakan hatus steril dan bukan berasal dari petugas scanner atau pihak UNNES," jelasnya.
Ditambahkan, tetapi komputer atau laptop tersebut harus benar-benar netral dan bersih dari aplikasi apapun. Bahkan komputer atau laptop wajib diperiksa terlebih dahulu sebelum digunakan. “Selain itu, kami juga berharap untuk proses pescanneran agar disiarkan live supaya semua orang bisa melihat dan tahu prosesnya”, imbuh Na’im.
Menanggapi hal tersebut, Djoko lukito dan khamim telah setuju dan insya Allah akan dilakukan demi kelancaran koreksi jawaban soal perangkat desa.[zid/lis]
Tag : rekrutmen, perangkat desa
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini