Pengisian Perangkat Desa Serentak
Masuk Tim Evaluator, IDFoS dan BI Tak Pernah Dilibatkan?
blokbojonegoro.com | Monday, 23 October 2017 21:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Menjelang proses pengisian perangkat desa serentak di Kabupaten Bojonegoro, Tim Tingkat Kabupaten semakin riuh dengan adanya anggota DPRD Kabupaten Bojonegoro yang menjadi Tim Evaluator menemui Universitas Negeri Semarang (Unnes). Dalam pertemuan di Semarang itu, pihak DPRD tidak bersama Tim Evaluator lainnya seperti IDFoS Indonesia maupun Bojonegoro Institute (BI), tapi bersama perwakilan Asosiasi Kepala Desa (AKD) yang tidak mempunyai kewenangan dalam seleksi perangkat desa.
Direktur IDFoS Indonesia, Joko Hadi Purnomo menjelaskan, selama ini tidak pernah diajak rapat maupun dilibatkan dalam proses persiapan pengisian calon perangkat desa. "Saat mendengarkan masukan-masukan panitia pengisian perangkat desa tidak pernah dilibatkan. Dibuat tim, tapi rapat saja tidak pernah," jelasnya.
Sebagai Tim Evaluator, sebenarnya ada beberapa hasil evaluasi yang dihasilkan IDFoS, tetapi tidak punya saluran karena tidak pernah dilibatkan. "Temuan seperti proses verifikasi sampai pengawasan juga tidak bisa tersampaikan," terang Joko.
Pasalnya lanjut Joko, mulai pendaftaran di tingkat bawah pemahamannya berbeda-beda. Seperti sertifikat IT yang menggunakan sertifikat programer diperbolehkan apa tidak, belum lagi mengenai soal ketaqwaan sebagai persyaratan itu dibiarin saja, karena parameter itu belum dapat diketahui. Sebab calon perangkat desa diambil dua orang untuk diusulkan ke Camat.
"Jangan sampai masyarakat atau calon perangkat desa tidak percaya, karena SOP (Standart Operasional Prosedur) petunjuk teknis juga tidak ada," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com.
Ditambahkan, dalam petunjuk teknis tersebut seharusnya ada bagaimana proses pendistribusian soal, pengoreksian dan yang lainnya. "Jangan sampai pengisian perangkat desa dimanfaatkan orang yang bermain. Siapa tahu itu uji coba, kalau ada sinyal akan dilanjut," pungkasnya saat disinggung beberapa orang yang menemui Unnes yang diduga melakukan lobi-lobi.
Sementara itu Direktur BI, AW Syaiful Huda mengakui tidak mengikuti perkembangannya. Meskipun nama lembaganya dimasukkan tim kabupaten sebagai Tim Evaluator bersama IDFoS dan DPRD Kabupaten Bojonegoro (Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Ketua Komisi A dan Wakil Ketua Komisi A). [zid/lis]
Tag : unnes, seleksi, perangkat
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini