Pengisian Perangkat Desa Serentak
Tim Evaluator Pengisian Perangkat Desa Bekerja Individu
blokbojonegoro.com | Monday, 23 October 2017 13:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Kedatangan tim evaluator pengisian perangkat desa yang mendatangi Universitas Negeri Semarang (UNNES), hanya Ketua Komisi A dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro. Padahal, dalam tim tersebut selain legislatif, juga ada IDFoS Indonesia dan Bojonegoro Institute. Namun kedatangan dua legislator tersebut bersama perwakilan Asosiasi Kepala Desa (AKD).
Padahal sesuai SK Bupati Bojonegoro nomor 188/213/KEP/412.013/2017 tentang tim pengisian perangkat desa tingkat Kabupaten Bojonegoro tahun 2017 menyebutkan, pada nomor 3 jabatan dalam tim evaluator ada wakil ketua I, wakil ketua II, ketua Komisi A dan Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro. Serta ditambah IDFoS Indonesia dan Bojonegoro Institute.
[Baca juga: Dewan Akui ke Unnes Bersama Lima Orang ]
"Ini agenda tim evaluator. Mengajak perwakilan AKD karena mengadu terkait itu sehingga memfasilitasi untuk ke sana, agar tidak dicurigai," kata Wakil Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Bojonegoro, Anam Warsito, Senin (23/10/2017) di ruang komisi A.
Kedatangannya ke UNNES di luar kelembagaan DPRD, karena berdasarkan SK bupati tersebut. Seperti yang dilakukan IDFoS mengecek ke lokasi sebagai tim evaluator. "Sesama tim tidak dilibatkan, kelembagaan di luar koordinasi kami tapi melaksanakan tugasnya," terangnya.
Sementara itu, Direktur Institute Development of Society (IDFoS) Indonesia, Joko Hadi Purnomo mengharapkan, dalam proses pengisian perangkat desa yang mempunyai niatan bagus juga diikuti dengan proses yang bagus pula. Namun dalam proses demi proses masih ada celah-celah kebocoran.
Pasalnya, sebagai tim evaluator tidak pernah diajak dalam persiapan maupun rapat merumuskan petunjuk teknis pengisian perangkat desa. "Tidak pernah diajak berkoordinasi dan tidak pernah dilibatkan," terangnya kepada blokBojonegoro.com.
Hal senada juga disampaikan Direktur Bojonegoro Institute, AW Syaiful Huda mengaku tidak tahu menahu perkembangan persiapan pengisian perangkat desa. "Aku tidak mengikuti," tutur alumni STIE Cendekia Bojonegoro itu. [zid/ito]
Tag : perangkat, desa, pengisian, polres, dprd
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini