Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Pengangguran Bojonegoro Lebih Tinggi dari Lamongan dan Tuban

blokbojonegoro.com | Wednesday, 20 December 2017 14:00

Pengangguran Bojonegoro Lebih Tinggi dari Lamongan dan Tuban

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com -
Pada tahun 2018, pengangguran di Kabupaten Bojonegoro ternyata lebih tinggi dibanding dengan kabupaten tetangga, yaitu Kabupaten Lamongan dan Tuban.

Pengangguran tersebut dilatar belakangi banyak sebab, seperti kurangnya lapangan pekerjaan, latar belakang pendidikan maupun keahlian.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Wakil Ketua Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bojonegoro, Anam Warsito, dalam dialog kepemudaan yang diadakan oleh Pengurus Anak Cabang (PAC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Kanor dalam rangka Konferensi Anak Cabang (Koferancab) Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Fatayat NU, Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Palajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), Rabu (20/12/2017).

Anam Warsito menjelaskan, jika pengangguran di Bojonegoro tidak segera ditanggulangi pada tahun mendatang, bakal memperkeruh keadaan Bojonegoro. Sehingga, bisa menjadikan Kabupaten Bojonegoro yang sebelumnya mampu keluar dari jurang kemiskinan bakal kembali masuk kedalam 10 kabupaten/kota termiskin di Jawa Timur.

"Jika kita tidak tanggulangi hal tersebut bakal berpengarung kepada para pemuda, yang mana bakal menambah pengangguran di Bojonegoro bahkan Indonesia," ungkap pria kelahiran Desa Wotan Kecamatan Sumberrejo ini.

Hal tersebut juga diperparah dengan semakin maraknya pekerja asing yang menempati posisi-posisi strategis di Indonesia bahkan Bojonegoro. Sehingga, menjadikan banyak pekerja asli daerah hanya terasa dimanfaatkan saja, lantaran hanya menempati posisi pekerjaan yang rendah.

Oleh karena itu, Komisi A DPRD Bojonegoro akan mengajukan kepada pemerintah terkait undang-undang kepemudaan, yang bertujuan untuk melatih maupun memberi usaha kepada pemuda Bojonegoro, agar pengangguran tidak bertambah. Pengajuan itu juga melihat kondisi mendatang, yang mana pada tahun 2020-2030 adalah Bonus Geografi.

"Bonus geografi adalah masa emas dari pemuda untuk berkarya, jika tidak benar-benar dimaksimalkan akan menjadi bumerang untuk daerah masing-masing," lanjutnya kepada puluhan tamu undangan yang hadir.

Ia juga berharap, kepada seluruh banom Nahdlatul Ulama agar memanfaatkan bonus demografi tersebut, agar kemiskinan yang melanda masyarakat bisa dituntaskan, dengan cara menempuh pendidikan sesuai kondisi yang diperlukan. "Bukan hanya menempuh pendidikan di jalur guru, melainkan pendidikan lainnya," kata Anam. [din/mu]

Tag : pengangguran di bojongeoro



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini