Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Efektifkah Operasi Pasar Turunkan Harga Beras?

blokbojonegoro.com | Friday, 12 January 2018 10:00

Efektifkah Operasi Pasar Turunkan Harga Beras?

Reporter: M. Safuan

blokBojonegoro.com - Melambungnya sejumlah harga kebutuhan pokok tak terkecuali harga beras yang melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh Pemerintah sebesar Rp9.500, membuat masyarakat Bojonegoro kian menjerit.

Menganggapi mahalnya beberapa kebutuhan pokok, Badan Urusan Logistik (Bulog) angkat bicara. Saat ditemui blokBojonegoro.com, Kasi Operasional dan Pelayanan Publik, Bulog Sub Divre Bojonegoro, Rahardian mengatakan, mahalnya harga beras saat ini salah satu faktornya adalah pasokan gabah dari petani harganya sudah cukup tinggi sekitar Rp5.700.

"Namun untuk stok beras sendiri masih cukup," imbuh Rahardian.

Untuk mengatasi masalah harga yang tinggi, pihak Bulog telah melakukan operasi pasar sebagai stabilitas pengendalian harga di pasaran, dan operasi pasar itu bekerjasama dengan mitra bulog di setiap kecamatan.

"Operasi pasar itu hanya untuk beras saja yang harga jualnya di bawah HET," terangnya kepada blokBojonegoro.com.

Operasi pasar yang dilakukan Bulog hingga akhir tahun 2017 lalu diperpanjang hingga 31 Januari 2018, karena melihat kondisi di lapangan harga sejumlah kebutuhan pokok sampai awal tahun 2018 ini masih tinggi.

"Perpanjangan operasi pasar itu berdasarkan surat dari Kementerian Perdagangan terbaru,"  tandasnya.

Terpisah, salah satu warga penyedia jasa katering yang ada di Kota Bojonegoro, Leni mengatakan, bahwa kenaikan harga kebutuhan pokok terutama beras dirasa sangat berat. Bagaimana tidak, para pembeli pasti tak akan menyetujui apabila harga katering dinaikkan. Sehingga para pengusaha katering harus pintar-pintar memutar otak menyikapi kebutuhan pokok yang naik.

"Kalau mengurangi takaran nasi tentu tidak mungkin. Solusinya ya mengurangi tenaga karyawan, yang sebelumnya biasa dibantu 3 sampai 4 orang, sekarang ini hanya dua orang," jelasnya kepada blokBojonegoro.com.

Saat ditanya terkait dampak operasi pasar untuk menurunkan harga kebutuhan pokok, menurut Leni, dampaknya hampir tidak terasa, lantaran yang membuat mahal harga itu adalah para tengkulak.

"Operasi pasar kok ga berdampak banyak menurunkan harga," katanya.

Disisi lain, menurut pedagang beras yang berada di Jalan Kartini, Dimas Kurniawan, saat ini harga beras dengan kualitas rendah dikisaran Rp10.600 perkilogram, sedangkan untuk kualitas terbaik menyentuh harga Rp12.500. Prediksinya, antara satu hingga dua minggu lagi diperkirakan harga beras akan kembali turun, lantaran beberapa petani di wilayah selatan sudah akan melakukan panen padi.

Disamping itu, kata Dimas, tidak bisa dipungkiri bahwa yang bisa menurunkan harga kebutuhan pokok yang semakin melambung hanyalah panen dari para petani. "Kalau operasi pasar itu tidak terlalu berdampak menurunkan harga, karena setelah operasi selesai maka di toko-toko harga akan tetap tinggi," papar Dimas. [saf/mu]
 



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini