Strategis Untuk Jualan Pentol, Amankah SPBU dari Ledakan?
blokbojonegoro.com | Wednesday, 17 January 2018 11:00
Reporter: Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Ramainya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa titik di Kabupaten Bojonegoro, menjadikan daya tarik tersendiri bagi para penjual makanan, khususnya para pedagang pentol. Namun, apakah SPBU tersebut aman dari sebuah ledakan maupun kebakaran?
Mengingat, diketahui sendiri para penjual makanan yang terbuat dari bahan tepung kanji tersebut, di dalam grobaknya ada sebuah kompor yang terus menyala untuk memanaskan pentol. Sehingga api tersebut bisa memicu sebuah kebakaran saat ada pengisian bahan bakar.
"Memang sangat berbahaya, namun mau bagaimana lagi mereka juga mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya," terang petugas keamanan salah satu SPBU di Bojonegoro.
Pria yang tidak mau mengatakan namanya ini menjelaskan, dalam satu hari banyak pedagang pentol yang bergantian untuk menempati pintu masuk maupun pintu keluar SPBU. Serta, ia juga tidak mengetahui secara persis jarak aman antara pengisian bahan bakar dengan sebuah api.
"Di sini ada sebuah got dan itu sebagai garis penjual pentol agar tidak masuk terlalu dalam ke SPBU, sehingga bisa dipakai sebagai garis keamanan," lanjut pria yang selalu menggunakan baju hitam ini.
Salah seorang penjual pentol yang berinisial 'MS' mengungkapkan, memilih SPBU sebagai tempat berjualan pentol lantaran dirasa sangat setrategis dari pada tempat lainnya. Bahkan, dalam satu hari saja ia bisa mendapatkan uang sampai Rp300 ribu, bahkan sampai lebih.
"Biasanya setengah hari saja sudah habis dagangan. Berbeda dengan berjualan keliling yang hasilnya tidak banyak, bahkan jualanya tidak sampai habis," papar pria asal salah satu desa di Kecamatan Kanor.
Untuk keamanan sendiri, ia mendapat himbauan agar mematikan kompor saat mobil tangki pengisian bahan bakar datang dan melakukan penambahan bahan bakar. Pasalnya, hal tersebut dirasa sangat berbahaya lantaran uap saat mengisi yang terbawa oleh angin bisa langsung menyambar kompor yang menyala.
"Kalau setiap mobil tangki datang saya selalu mematikan kompor untuk meminimalisir sesuatu hal yang tidak diinginkan," pungkasnya kepada blokBojonegoro.com.
Seperti diketahui, bahwa saat mengisi bensin di SPBU masyarakat dilarang menyalakan rokok, memotret, menggunakan handphone, harus mematikan mesin motor, apalagi menyalakan api, karena semua bisa memicu kebakaran. [din/mu]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini