Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Beras Mahal, Benarkah Jadi Keuntungan Petani?

blokbojonegoro.com | Saturday, 20 January 2018 10:00

Beras Mahal, Benarkah Jadi Keuntungan Petani?

Reporter: Muhammad Qomarudin

blokBojonegoro.com -
Semakin mahalnya harga beras di Kabupaten Bojonegoro yang melampaui Harta Eceran Tertinggi (HET) yaitu Rp9,500, berakibat tidak sedikit masyarakat Kota Ledre (Sebutan Kabupaten Bojonegoro) yang keberatan. Sehingga, dinas terkait menggelar operasi pasar, sebagai upaya untuk meringankan bahkan menstabilkan harga beras yang mencapai Rp11 ribu, bahkan ada yang lebih.

Sebelumnya, sekretaris Dinas Perdagangan (Disperdag) Kabupaten Bojonegoro, Agus Hariayana menjelaskan, melambungnya harga beras lantaran menurunya hasil luas lahan petani saat ini, serta harga gabah yang berada di kalangan petani mencapai Rp5.700, sehingga mempengaruhi harga beras yang berada di pasaran.

"Analisa dari Disdag, mulai melonjaknya harga beras sudah terjadi pada bulan November 2017 lalu. Bahkan hingga sampai awal Januari 2018 harganya juga belum mengalami penurunan," ungkap Agus Hariyana kepada blokBojonegoro.com.

Di sisi lain, melambungnya harga beras dan gabah menjadi keuntungan tersendiri bagi kalangan petani di Kabupaten Bojonegoro, khususnya Kecamatan Kanor. Karena, harga gabah yang mahal tidak terjadi setiap tahunnya dan bahkan jarang sekali.

"Kalau harga gabah biasanya hanya mencapai sekitar Rp3.000 perkilogramnya. Sehingga mahalnya harga gabah menjadi keuntungan bagi para petani, karena petani sering dirundung cobaan saat musim tanam," ungkap Pi'ah, salah satu petani Desa Sarangan Kecamatan Kanor.

Sebelumnya, hampir dua kali musim tanam, tanaman padi milik petani di Kecamatan Kanor khususnya Desa Sarangan mengalami gagal panen lantaran serangan hama wereng. Bahkan, untuk awal musim tanam kali ini juga tanaman padi petani sempat diserang hama tikus.

Petani lainnya, Suprapto dari Kanor, menyambut dengan senang harga gabah dan beras yang tinggi. Dikarenakan menurutnya, para petani selalu dirundung masalah (cobaan) pada waktu musim tanam, seperti halnya pupuk yang langka, serangan hama, bahkan luapan sungai bengawan solo bagi para petani yang berada di bantaran sungai terpanjang di pulau jawa ini.

Sehingga, ia berharap harga gabah yang mahal bisa bertahan sampai waktu panen tiba, untuk menambah kuangan para petani, lantaran setiap waktu panen petani hanya mendapat keuntungan yang sangat sedikit. Bahkan, ada juga petani yang tidak mendapat keuntungan sama sekali atau bisa disebut balik modal dan tidak sedikit pula yang merugi.

"Ya mudah-mudahan harga gabah tetap tinggi, di tengah-tengah krisis keuangan bagi para petani," papar Suprapto kepada blokBojonegoro.com. [din/mu]



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini