Jl. Desa Sambiroto, Kec. Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

Puskesmas Baureno Sosialisasikan ORI Difteri di MA Darul Ulum

blokbojonegoro.com | Wednesday, 07 February 2018 23:00

Puskesmas Baureno Sosialisasikan ORI Difteri di MA Darul Ulum

Pengirim : Sri Indah Setyowati

blokBojonegoro.com -
Puskesmas Baureno melakukan sosialisasi di MA Darul Ulum Pasinan Baureno, yang bertemakan Outbreaks Response Immunization (ORI) Difteri , Rabu, (07/02/2018),. Hal itu dilakukan, untuk menanggulangi wabah penyakit difteri, mengingat semakin meluasnya penyebaran bakteri corynebacterium diptheriae yang menjadi akar dari penyakit yang mematikan ini.

Sosialisasi yang dimulai pada pukul 10.30 WIB dan selesai pada pukul 12.15 WIB ini, berlangsung dengan tertib yang diikuti oleh bapak dan ibu guru MA Darul Ulum serta beberapa pihak dari puskesmas, yang dimulai dengan pengenalan mengenai penyakit difteri , gejala, penyebab, cara pencegahan, hingga pengobatan bagi seseorang yang telah terdiagnosa positiv terkena difteri ini.Selain di sekolah, lokasi pelayanan juga sering diadakan di posyandu, puskesmas, pondok pesantren, dan pos" kesehatan lainnya.

Menurut pihak Puskesmas, dr. Luki Imroah,  menjelaskan, [enyakit difteri merupakan penyakit akut yang menyerang saluran pernafasan, seperti faring, laring, dengan gejala spesifik dengan timbulnya membran / selaput berwarna putih yang biasanya berada di langit -langit rongga mulut.

"Bahkan bisa juga menginfeksi conjunctiva( selaput mata) dan vagina, yang merupakan tempat-tempat yang sangat sensitiv," jelas Luki.

Difteri pernah menjadi penyakit yang viral di masyarakat karena penyakit ini sangat mudah menular, bisa melalui kontak langsung, ataupun tak langsung dengan penderita.

Gejala awal jika seseorang telah terdiagnosa terkena penyakit difteri adalah seperti demam, rasa nyeri, hidung berair, dan ciri yang paling signifikan adalah adanya selaput putih pada saluran pernafasan.

"Penyakit ini bisa menyerang anak-anak dalam rentang usia 0 sampai 19 tahun. Tetapi yang paling rentan terkena penyakit ini adalah anak-anak dibanding dengan remaja," imbuhnya.

Dampak yang di timbulkan dari penyakit difteri ini bisa dibilang sangat mengerikan yaitu bisa menyumbat saluran pernafasan, kelumpuhan otot jantung, bahkan yang sudah akut bisa menyebabkan kematian. Dan ketika seseorang sudah terbukti pisitiv mengidap difteri hal yang harus dilakukan pertama kali adalah datang ke pos-pos pelayanan terdekat seperti puskesmas, kemudian di rujuk di rumah sakit, dan untuk menjaga agar tidak menular ke orang lain, penderita tidak boleh berinteraksi secara langsung dengan orang-orang di sekitarnya, karena dikhawatirkan akan memperbesar resiko penularan.

Seperti kata pepatah lebih baik mencegah daripada mengobati, ini ada beberapa tips atau cara yang bisa diterapkan untuk mencegah agar tidak terkena penyakit yang mengancam generasi bangsa tercinta kita ini. Seperti PHBS ( Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ), memakan makanan yang bergizi khususnya yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna, tidak meludah di sembarang tempat, dan olahraga yang teratur. "Serta selalu biasakan berinteraksi dengan sesama," lanjut Luki.
         
Di Bojonegoro kasus difteri bisa dibilang terus membaik, pasalnya di tahun 2016 terdapat 6 kasus, 2017 tidak ada kasus sama sekali, dan kemudian pada tahun 2018 ini ditemukan 1 kasus. Hal ini terjadi kebanyakan dikarenakan karena si penderita tidak pernah imunisasi, atau sudah imunisasi tetapi menggunakan vaksin palsu.

Karena begitu urgennya proses pencegahan tersebarnya bakteri penyakit ini, maka sebaiknya kita selalu waspada, kenali lingkungan hidup kita, dan selalu terapkan pola hidup sehat, karena kesehatan adalah sebuah aset yang sangat berharga yang tidak kita kenali, kecuali jika ia telah tiada lagi.

*Penulis adalah anggota OSIS MA Darul Ulum Pasinan Baureno.

Tag : osis, darul, ulum, baureno, mts, ma



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.



Berita Terkini