Masih Ada 5939 Warga Bojonegoro Belum Imunisasi Difteri
blokbojonegoro.com | Tuesday, 27 March 2018 16:00
Reporter : Muhammad Qomarudin
blokBojonegoro.com - Semenjak ditetapkan Kabupaten Bojonegoro Kejadian Luar Biasa (KLB) Difteri oleh mantan Bupati Bojonegoro Suyoto. Karena itu pula, pada bulan Februari 2018 kemarin, Dinas Kesehatan langsung bertindak cepat dengan pencanangan imunisasi Difteri. Dari target 326.130 anak usia 1-19 tahun yang ditargetkan mendapat imunisasi Outbreak Response Imunization (ORI), sudah sekitar 98,15 persen yang telah mendapatkanya.
Sehingga, data tersebut melampaui target yang telah ditetapkan oleh Provinsi Jawa Timur yang hanya mencapai 90 persen. Serta menjadikan Kabupaten Bojonegoro berada di peringkat ke 16 di Provinsi tentang penanganan Difteri dengan melalui imunisasi.
"Berarti kita masih ada 5939 warga yang belum kita imunisasi Difteri," terang Kepala Dinas Bojonegoro, Ninik Susmiati.
Dinas Kesehatan menargetkan imunisasi Difteri tahap pertama di Kota Ledre selesai pada tanggal 31 Maret ini. Pasalnya, pada bulan Maret ini sudah tahap sweping kepada masyarakat yang belum mendapatkan imunisasi pada bulan Februari kemarin, lantaran tahap pertama selesai bulan Februari.
"Memang tahap pertama harus selesai pada bulan Februari tetapi, kita juga menargetkan bulan Maret sepagai tahap sweping kepada masyarakat yang lolos imunisasi lantaran karena sedang sakit maupun terkendala masalah lainya ketika imumisasi bulan Februari," tutur Ninik Susmiati.
Ninik juga menjelaskan dalam menjalankan imunisasi Difteri Dinas Kesehatan tidak terlalu mendapat penolakan dari masyarakat. Sebab, Dinas Kesehatan telah melakukan koordinasi dengan Kementrian Agama (Kemenag) untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang notabenenya masih pelajar.
"Kalau biasanya ada beberapa masyarakat yang menolak imunisasi, lantaran mereka menganggap bahwa vaksin tersebut adalah haram," lanjutnya kepada blokBojonegoro.com.
Ke depanya untuk tahap kedua imunisasi akan dilakukan pada bulan Juli, tetapi diprediksi untuk warga yang menjadi sasaran imunisasi tahap kedua bisa mengalami penambahan maupun pengurangan. Sebab, pada tahap pertama ada bayi yang baru berumur dibawah satu tahun dan pada bulan Juli mendatang sudah berumur satu tahun.
"Begitu juga dengan remaja yang berumur 19 tahun dan Juli mendatang berumur 20 tahun, sehingga sudah tidak wajib ikut imunisasi Difteri," tutupnya kepada blokBojonegoro.com.[din/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
Loading...