Peresensi: Arista Dyah Pramesti R*

 

Agnes-Davonar adalah nama dua orang bersaudara yang memulai kariernya dari blog. Dua kakak beradik ini telah melahirkan banyak cerita online yang begitu dekat dengan kehidupan pembacanya. Lebih dari sejuta pembaca telah melihat karyanya lewat situs pribadinya www.agnesdavonar.net. Selain di kenal sebagai Blogger papan atas Indonesia dengan sejumlah prestasi internasional, ia juga dikenal sebagai penulis novel best seller yang telah melahirkan 9 novel fisik dan 2 biografi sukses diakui di beberapa Perpustakaan Universitas Asia dan Australia sebagai koleksi resmi.  Lima dari novelnya telah diadaptasi ke layar lebar hingga tahun 2012. Kini Agnes melanjutkan kehidupannya di Amerika sedangkan Davonar melanjutkan kuliahnya di Universitas Tarumanegara.

 

Novel yang berjudul 'Bidadari Terakhir' ini diangkat berdasarkan kisah nyata. Dalam novel ini dikisahkan tentang Rasya seorang pelajar kelas 3 SMA yang bertemu dengan Eva seorang perempuan yang terpaksa harus bekerja di sebuah diskotik sebagai kupu-kupu malam demi menghidupi keluarganya.  Pertemuan itu terjadi secara tidak sengaja. Pada saat Rasya mengantar Hendar ke sebuah diskotik. Namun, bukannya malah ikut masuk ke dalam justru Rasya menunggu di warung yang terletak di seberang diskotik itu. Rasya kecewa kepada Hendar karena membawanya ke tempat yang tidak baik itu. 

 

Pada saat menunggu Hendar, Rasya dihampiri seorang perempuan cantik bernama Eva. Mereka saling berkenalan satu sama lain. Dan, Eva pun menceritakan bahwa saat ini dia sedang butuh banyak uang untuk biaya operasi ibunya yang saat ini sedang terbaring sakit di Rumah Sakit. Dari sorot mata Eva, Rasya yakin bahwa Eva sangat-sangat membutuhkan dana untuk operasi ibunya. Hingga Rasya berjanji pada Eva malam itu untuk membantu Eva agar ibunya bisa menjalankan operasi dan sembuh dari sakitnya. Sementara ayah tiri Eva pekerjaannya hanya berjudi dan mabuk-mabukan setiap harinya.

 

Semenjak pertemuan malam itu, Rasya selalu kepikiran tentang Eva. Rasya segera bangkit dan memecahkan celengan yang berisi tabungan yang awalnya akan  digunakan untuk membeli Playstation 3 yang lama diimpikan oleh Rasya.  Namun, bagi Rasya saat ini yang terpenting adalah membantu Eva mengumpulkan dana untuk operasi ibunya.  Setelah Rasya menghitung jumlah uang hasil tabungannya selama ini, dia langsung mencoba menghubungi Eva dan meminta Eva untuk bertemu dengan dia.

 

Keesokan harinya, Eva dan Rasya bertemu di sebuah rumah makan untuk membicarakan kondisi ibu Eva saat ini sekaligus Rasya menepati janjinya tempo hari. Eva yang mengira Rasya hanyalah brondong yang bercanda akan membantunya terkejut ketika Rasya memberikan uang sejumlah yang dia butuhkan. Rasya memang anak orang kaya sehingga dia bisa membantu Eva, Apalagi uang itu ialah hasil dari ketekunan Rasya menyisihkan uang sakunya selama ini  sehingga semua itu tak menjadi masalah untuk Rasya. Eva berjanji akan segera mengembalikan uang yang dipinjamnya itu.

 

Hari demi hari telah berlalu, Rasya dan Eva semakin dekat. Rasya yang saat ini berusia 17 tahun merasa memiliki perasaan yang aneh di hatinya kepada Eva yang usianya 3 tahun lebih tua darinya. Rasya  berniat untuk mencarikan pekerjaan yang jauh lebih baik dan  halal untuk Eva. Agar Eva bisa terlepas dari pekerjaan haramnya tersebut menjadi  kupu-kupu malam. Setelah Rasya berkeliling Kota Balikpapan seharian, akhirnya dia menemukan lowongan pekerjaan di salah satu pertokoan. Sungguh hati Rasya gembira dan dia tidak sabar untuk mengabarkannya kepada Eva.

 

Pagi-pagi sekali Rasya sudah bersiap untuk segera menjemput Eva, kurang lebih satu jam perjalanan dari rumahnya menuju rumah Eva. Sesampainya di rumah Eva, Rasya berpamitan kepada ibu Eva dan mengajak Eva pergi. Eva yang binggung akan di bawa kemana oleh Rasya hanya diam saja dan menuruti apa kata Rasya. Dan akhirnya mereka berdua sampai di tempat yang mereka tuju. Dan Eva pun mengerti apa maksud dan tujuan Rasya membawanya ke lokasi toko. Eva berterimakasih kepada Rasya karena selalu membantunya selama ini. Hingga Eva tak tau harus berbuat apalagi untuk membalas segala kebaikan Rasya.

 

Setiap harinya sebelum berangkat ke sekolah Rasya selalu menjemput Eva dan mengantarkannya ke tempat kerja Eva yang baru. Begitu pun setelah pulang sekolah Rasya juga menjemput Eva dan mengantarkannya pulang ke rumah. Selain itu, Rasya yang saat ini duduk di bangku kelas 3 SMA tentunya juga sedang sibuk  mempersiapkan dirinya untuk menghadapi Ujian Akhir yang akan menjadi penentu kelulusannya. Di sekolah Rasya terkenal sebagai  murid yang pandai, dia selalu menjadi juara di kelasnya. Rasya yang tampan dan pandai membuat Maria adik kelas Rasya jatuh hati padanya.  Namun, Rasya tidak memperdulikannya. Karena saat ini yang ada di hatinya hanyalah Eva seorang.

 

Pagi ini ada yang berbeda, tak seperti biasanya. Rasya yang menjemput Eva di depan rumahnya yang terletak di gang sempit dan kumuh tak kunjung menjumpai Eva. Rasya memutuskan untuk turun dari motornya dan mengetuk pintu rumah Eva. Dan pada ketukan ketiga munculah Eva dari balik pintu. Eva terlihat begitu pucat dan semakin kurus. Dia mengatakan untuk hari ini ingin beristirahat saja di rumah dan tidak masuk kerja. Rasya pun menyetujuinya dan dia berpamitan untuk segera ke sekolah karena setengah jam lagi bel sekolah akan berbunyi. Setelah selesai bersekolah Rasya langsung bergagas menuju rumah Eva dan Ibu Eva yang membuka pintu menangis ketika Rasya datang dan mengajak Rasya untuk melihat keadaan Eva saat ini. Betapa terkejutnya Rasya melihat pujaan hatinya terbaring lemah tak berdaya di kasur kamarnya.  Tanpa basa basi Rasya langsung membawa  Eva menuju Rumah Sakit bersama ibu nya. Sesampainya di Rumah Sakit, Rasya menemui Dokter untuk menanyakan tentang keadaan Eva. Dan ternyata selama ini Eva mengidap penyakit  Sifilis, penyakit ini bisa timbul di akibatkan karena virus yang menyerang lewat hubungan intim. Rasya paham ini semua terjadi karena masa lalu Eva yang kelam. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Semuanya telah terlanjur. Hingga tanpa sadar Rasya meneteskan air mata.

 

Hari demi hari Rasya masih terus memikirkan tentang keadaan Eva, namun di satu sisi Rasya harus tetap fokus dengan Ujian Akhrinya di sekolah. Hari ini hari terakhir, Rasya sudah merasa mantap dan yakin bahwa dia pasti bisa menjawab soal Ujian Matematika dengan baik. Setelah menyelesaikan Ujiannya. Rasya bergagas menuju ke Rumah Sakit. Namun seketika hati Rasya hancur melihat Eva dalam kondisi kritis tak sadarkan diri. Eva yang saat ini berada di ruang ICU harus di lihat secara bergantian. Ibu dan ayah Eva yang keluar dari ruangan sambil menangis mempersilahkan Rasya untuk melihat Eva. Rasya menangis sambil memegang erat tangan pujaan hatinya itu. 

 

Tiba-tiba tangan Eva bergerak dan Eva membuka matanya sambil meneteskan air mata. Rasya sangat bahagia akhirnya Eva sadar. Eva mengatakan permintaan terakhirnya kepada Rasya. Apabila memang Eva harus kembali kepada Tuhan, Eva ingin di makamkan di kampung halamannya di sebelah makam ayah kandungnya. Sungguh hati Rasya hancur mendengar kata-kata Eva barusan. Hingga Rasya mengatakan bahwa Rasya ikhlas bila Eva ingin pergi. Eva tersenyum dan itulah senyum terakhir Eva. Selamat Jalan Eva, semoga kelak kita bisa bertemu disana. 

 

Pada hari pengumuman kelulusan Rasya lega karena dia bisa lulus di bangku SMA, begitu juga Hendra temen sebangkunya yang juga lulus dengan nilai yang lumayan bagus. 

 

Hingga tak terasa tahun demi tahun berlalu Rasya yang saat ini bekerja sebagai PNS telah menikah dengan Maria. Dan mereka di karuniai seorang putri kecil yang di berinya nama Eva. Rasya ingin Eva selalu ada di hidupnya walaupun mereka telah di pisahkan oleh alam yang berbeda. Dan bagi Rasya, Eva adalah bidadari terakhir dengan ketegaran hingga pengorbanannya selama hidup didunia memberikan banyak pelajaran bagi Rasya. 

 

Novel "Bidadari Terakhir" ini memiliki sampul buku menarik. Selain itu kertasnya menggunakan kertas khusus novel sehingga tidak membuat mata pembaca lelah ketika membacanya dan terdapat gambar di dalamnya. 

 

Selain itu, kisah yang di ceritakan merupakan kisah nyata, sehingga bisa memberikan pembaca pelajaran tentang kehidupan. Bahasa yang digunakan mudah di pahami oleh pembaca dan tidak ada istilah-istilah yang membingungkan pembaca. Namun,

Masih terdapat beberapa tulisan yang kurang jelas di dalamnya. 

 

Identitas Novel

Penulis : Agnes Davonar

Penerbit : Novelas

Penyunting : Windia Rini

Desain Cover : Frama MN

Tahun Terbit : 2015

ISBN : 978-602-72928-1-9

Jumlah Halaman : 161 halaman + sampul

Peresensi : Arista Dyah Pramesti R 

 

*Mahasiswa Stikes ICsada dan calon anggota LPM V. 

Loading...