Lestarikan Satwa, Pemkab Adakan Lomba Burung Kicau
blokbojonegoro.com | Sunday, 29 April 2018 17:00
Reporter: M. Yazid
blokBojonegoro.com - Terjadinya penebangan kayu terutama di hutan membuat kehidupan ekosistem tergangung, termasuk beberapa satwa yang menjadi penghuni hutan, seperti burung. Sehingga untuk melestarikan satwa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro mengadakan lomba burung Bojonegoro cup.
Kegiatan yang diadakan di halaman Stadion Letjen H. Soedirmam Bojonegoro, Minggu (29/4/2018), dalam rangka peringatan Hari Jadi Bojonegoro ke-341 Tahun 2018. Sehingga Dinas Kubudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro berkerjasama Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat, Jatim dan Bojonegoro menggelar acara Lomba Burung Tingkat Nasional “Bojonegoro CUP”.
Pj. Bupati Bojonegoro, Suprianto mengatakan, lomba dan pameran burung berkicau merupakan sebuah upaya nyata untuk memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas. "Serta pelestarian eksistensi satwa-satwa yang sudah mulai berkurang populasinya, terutama burung-burung berkicau," jelasnya.
Sehingga acara semacam ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian dari masyarakat khususnya para penghobi, serta menjadi wahana bagi para peternak burung berkicau dan para kicau mania untuk menyatukan visi, persepsi, sikap serta tindakan nyata di dalam mewujudkan upaya pelestarian.
"Dengan adanya event ini para peserta dan penghobi burung berkicau berkesempatan untuk bertukar pikiran, saling sharing inovasi dan kreatifitas. Sehingga menambah wawasan dan kiat-kiat baru di dalam memelihara dan merawat burung-burung berkicau," terangnya.
Ditambahkan, acara ini bukan acara kampanye, tetapi murni lomba burung dan jangan ditunggangi kepentingan politik apapun.
Sementara itu, ketua Pelestari Burung Indonesia (PBI) Pusat H. Bagiya Rahmadi melaporkan, lomba burung di Bojonegoro diikuti sebanyak 1.516 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, dan jumlah tersebut merupakan standar jumlah peserta lomba burung Tingkat Nasional.
"Lomba ini bertujuan untuk melestarikan satwa beserta habitat-habitanya, dan lomba ini merupakan pengenalan cara melestarikan burung di Indonesia," tutur Rahmadi.
Setidaknya ada dua metode pelestarian yang dilakukan, yaitu pertama dilepas di alam bebas dan yang kedua pembinaan melalui penangkaran-penangkaran burung. Sehingga event ini ada dua peluang yang ditangkap pemerintah, yaitu peluang aspek pariwisata dan ekonomi masyarakat, yaitu terkait dengan industri pendukung lomba burung, seperti pakan burung, sangkar burung dan sebagainya.
"Tentu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Selain lomba juga ada pemberian penghargaan kepada pemerhati atau penghobi burung berkicau dan penangkar burung Murai batu dari berbagai daerah," pungkasnya. [zid/mu]
Tag : burung, lomba burung
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
