18:00 . Persibo Bojonegoro Ditunjuk Tuan Rumah Liga 3 Nasional   |   16:00 . 67 Orang Lolos Verifikasi Administrasi Calon Komisioner KPU Bojonegoro   |   14:00 . Puluhan Korban Arisan Bodong Lapor ke Polres Bojonegoro, Kerugian Capai Rp925 Juta   |   14:00 . Belum Genap 3 Bulan 74 Kasus HIV Jadi Catatan Dinkes   |   13:00 . Pemkab Bojonegoro Buka Posko Aduan Bagi Karyawan Swasta Tak Dapat THR   |   21:00 . EMCL Ajak Media Bikin Konten Kreatif Dukung UMKM Naik Kelas   |   15:00 . Diduga Korsleting Listrik, Empat Rumah dan 1 Ekor Sapi di Bojonegoro Ludes Terbakar   |   13:00 . Kemenag Bojonegoro Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Pelecehan Seksual   |   20:00 . Kelompok 23 Buka Program AM UNUGIRI di MA Tanwiriyah Baureno   |   19:00 . Musrenbang Perempuan, Anak dan Disabilitas, Ini Harapan PDKB   |   15:00 . Musrenbang, PJ Bupati Harapkan Semua Terlibat dalam Perencanaan dan Pelaksanaan Pembangunan   |   15:00 . Pemkab Rapat Persiapan Pembukaan Kampus Universitas Brawijaya di Bojonegoro   |   10:00 . Wali Murid Minta Kejelasan Kasus Merger, Begini Ungkapan Pj Bupati Bojonegoro    |   07:00 . Ramadan, BRI Group Salurkan 128 Ribu Paket Sembako Ke Seluruh Penjuru Negeri   |   22:00 . Kolaborasi Pemkab dan Media, Membangun City Branding Kabupaten Bojonegoro   |  
Thu, 28 March 2024
Jl. KS Tubun, Gang Srinayan No. 3 Kel. Mojokampung Kota Bojonegoro, Email: blokbojonegoro@gmail.com

YKIB Pamerkan Buku Bodjoenegoro Tempoe Doeloe

blokbojonegoro.com | Tuesday, 01 May 2018 18:00

YKIB Pamerkan Buku Bodjoenegoro Tempoe Doeloe

Reporter: Sutopo
 
blokBojonegoro.com - Yayasan Kampung Ilmu Bojonegoro (YKIB) menggelar acara Pekan Buku Kampung Ilmu 2018 di Rumah Belajar, Gang Kampung Ilmu, Desa/Kecamatan Purwosari, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur kemarin.
 
Acara bazar buku, bedah buku Bodjonegoro Tempo Doeloe, dan pemutaran film tentang perjuangan Jenderal Sudirman. Kedua digelar lomba menulis, lomba mewarnai, dan lomba bercerita yang diikuti 300 peserta. Selain itu, ada donasi buku untuk anak-anak di perdesaan. 
 
Di acara bedah buku, Nanang Fahrudin bersama M Tohir, penulis buku Bodjonegoro Tempo Doeloe, berbagi cerita dan pengalaman tentang pembuatan dan penyusunan buku setebal 103 halaman tersebut. Beberapa penulis seperti Atho R.M Sasmito, M Ahmad Yakub, Mohammad Tohir, Nanang Fahrudin, dan Wahyu Rizkiawan, bercerita tentang sisi-sisi kehidupan masyarakat Bojonegoro tempo dulu. 
 
Nanang Fahrudin misalnya bercerita tentang logo Kabupaten Bojonegoro yang dulunya bergambar jati dan tembakau lalu berubah menjadi padi dan kapas. Ia juga menulis tentang blandongdiensten, yakni sistem pengolahan hasil hutan pada masa Belanda. 
 
M Ahmad Yakub bercerita tentang rokok Oelong yang menjadi legenda dan bertahan hingga kini. Ia juga bercerita tentang awal mula penyebaran agama Islam di Bojonegoro dari situs Mbah Menak Anggrung di Padangan. 
 
Nanang Fahrudin, akrab disapa Nanang mengungkapkan, buku Bodjonegoro Tempo Doeloe ini bukanlah sejarah lengkap mengenai Bojonegoro, melainkan menceritakan sisi-sisi kehidupan masyarakat Bojonegoro pada masa lalu.
 
"Ada banyak cerita menarik kehidupan masyarakat Bojonegoro pada masa lalu yang disuguhkan di buku ini. Misalnya tentang bioskop di Bojonegoro itu dulu ada enam, tersebar di beberapa titik Kota Bojonegoro. Tapi seiring waktu banyak yang tutup," kata Nanang, Senin (30/4).
 
Ia juga bercerita tentang blandongdiensten. Pada masa Belanda dulu, kata dia, blandong itu adalah para buruh yang bekerja mengolah kayu jati di hutan secara legal. Mereka dibayar tetapi sangat minim. Sehingga, kata dia, kehidupan mereka dan keluarganya juga tetap miskin. "Namun sekarang blandong itu identik dengan hal negatif yaitu pencuri kayu di hutan, padahal dulunya kan enggak begitu," terangnya.
 
Peserta bedah buku banyak yang bertanya dan berbagi pengalaman mengenai kehidupan masyarakat Bojonegoro masa lalu. Miftahul Huda, salah satu peserta bedah buku, misalnya menceritakan bagaimana masyarakat di tepi Bengawan Solo dulu banyak yang membuat tempat untuk mandi, mencuci, dan lainnya yang disebut bilek. "Namun sekarang tempat yang disebut bilek itu sudah jarang, bahkan sudah tidak ada," ujarnya. 
 
Nanang Fahrudin di akhir bedah buku berpesan agar para pelajar, mahasiswa, dan pegiat literasi bersemangat menuliskan cerita dan sejarah masyarakat di kampung atau daerahnya. Meski, kata dia, hal itu dianggap sepele tetapi sejarah lokal Bojonegoro itu perlu direkam melalui tulisan. 
 
Menurut Min Qurin Amaliya, Ketua Panitia Pekan Buku Kampung Ilmu 2018, berbagai rangkaian mulai bedah buku, bazar buku, lomba menulis, ini bertujuan untuk mendorong minat baca dan menulis bagi pelajar dan masyarakat di Bojonegoro. 
 
"Pekan Buku Kampung Ilmu ini merupakan tradisi tahunan yang kita selenggarakan untuk mendorong minat baca dan menulis bagi masyarakat Bojonegoro," tutupnya. [top/lis]

Tag : Buku, iibf, produk



* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini

Logo WA Logo Telp Logo Blokbeli

Loading...

PEDOMAN KOMENTAR

Ayo berpartisipasi membangun budaya berkomentar yang baik. Kolom komentar tersedia untuk diskusi, berbagi ide dan pengetahuan. Gunakanlah bahasa yang baik dalam berekspresi. Setialah pada topik. Jangan menyerang atau menebar kebencian terhadap suku, agama, ras, atau golongan tertentu.

Pikirlah baik-baik sebelum mengirim komentar.




blokBojonegoro TV

Redaksi

  • Monday, 19 February 2024 20:00

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG

    PEPC JTB Kunjungi Kantor Baru BMG Perwakilan PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Zona 12, Regional Indonesia Timur, Subholding Upstream Pertamina mengunjungi kantor redaksi blokBojonegoro.com (Blok Media Group/BMG), di BMG CoWorking Space, Jalan Semanding-Sambiroto, Desa Sambiroto, Kecamatan...

    read more

Suara Pembaca & Citizen Jurnalism

Lowongan Kerja & Iklan Hemat