Kajian Islami (2)
Kenapa Puasa Ramadan Diwajibkan?
blokbojonegoro.com | Friday, 18 May 2018 17:00
Oleh: Su'udzin Aziz
Allah mewajibkan puasa Ramadan, karena Dia sayang kamu.
Memang apa untungnya bagi Allah perintahkan hambaNya puasa? Kenapa tidak langsung dimasukkan surga saja tanpa puasa? Jawabannya, tidak ada untungnya bagi Allah karena semua kembali pada kasih sayangNya kepada manusia sebagai makhluknya.
Bayangkan saja, ketika umat Islam lapar atau pun kenyang tidak ada keuntungan apapun bagi Allah. Dia tetap yang Maha Kaya Maha Kuasa.
Terus manfaatnya bagi hambanya apa, sehingga Allah mewajibkan puasa?, Jawabannya, agar mereka bisa bertakwa dengan menahan lapar dan haus sebagaimana firman-nya:
يا ايها الذين آمنوا كتب عليكم الصيام كما كتب على الذين من قبلكم لعلكم تتقون (البقرة ١٨٣)
Karena sumber segala kebahagian dan keberuntungan adalah taqwa sedangkan sumber segala bencana, musibah, kesulitan hidup, kegalauan, dan penderitaan di dunia, maupun penderitaan di akhirat adalah maksiyat.
Ketika umat Islam yang berpuasa bisa menahan lapar dan haus, maka hal itu
bisa menjauhkan maksiyat?. Karena sumber maksiyat adalah (1) syahwat dan (2) setan. Syahwat itu tempatnya di perut dan di bawah perut (farji/kelamin) sedangkan setan tempatnya di aliran darah. Syahwat dan setan hanya bisa dikendalikan dengan lapar dan haus.
Segala kesulitan hidup bersumber dari maksiyat. Segala maksiyat dan kejahatan itu awalnya didorong oleh syahwat. Syahwat adalah alat setan menguasai manusia. Syahwat ada di perut dan di bawah perut. Tak ayal, banyak orang mencuri, korupsi, menipu, dan ingin mendapat uang dengan cara tidak halal semua karena untuk memenuhi kepuasan perut.
Sementara, orang pacaran, zina, ganggu istri atau suami orang, chatingin anak orang, skandal pejabat mesum, itu semua karena kepuasan bawah perut. Untuk memenuhi itu semua membutuhkan uang dan untuk mendapat uang secara instan muncullah berbagai kejahatan.
Karena itu pula, Allah melatih umat Islam dengan harus lapar dan haus? Puasa merupakan sarana latihan lapar agar syahwat terkendali. Jadi, percuma siang puasa kalo malam kekenyangan, percuma Senin-Kamis puasa kalo Selasa, Rabu ,Jumat, Sabtu, Ahad berfoya-foya. Bukankah, dalam hadis Rasulullah bersabda:
ان الشيطان ليجري ﻣﻦ اﺑﻦ ﺁﺩﻡ ﻣﺠﺮﻯ اﻟﺪﻡ ﻓﻀﻴﻘﻮا ﻣﺠﺎﺭﻳﻪ ﺑﺎﻟﺠﻮﻉ (متفق عليه)
Setan itu menyusup dalam diri manusia melalui aliran darah, maka sempitkanlah jalan setan dengan lapar. (HR. Mutafaqun Alaihi).
Setan menguasai manusia melaui syahwat. Syahwat bisa diturunkan tensinya dengan lapar. Setan pun kesulitan bergerak dalam tubuh orang yg lapar.
Sebaiknya, seseorang harus mengatur porsi makanan dengan pas, jangan terlalu lapar dan jangan kekenyangan. Dalam kitab Ihya' Ullumuddin Al-Ghazali menjelaskan bahaya-bahaya orang yang makan sampai kekenyangan. (Ihya, vol 3, hlm. 81) :
1. Hatinya keruh, galau, sulit berfikir, tidak cerdas, membutakan hati.
2. Sulit menikmati dzikir, dzikir hanya terucap di lisan tak bisa masuk ke hati karena hatinya keras.
3. Kurang empati terhadap orang faqir miskin karena menganggap semua orang selalu kenyang seperti dirinya.
4. Sulit mengingat adzab, diberi ancaman neraka kurang takut karena jarang merasakan sakitnya orang kelaparan. Di neraka itu gak ada makan minum kecuali kotoran kotoran mendidih yg tidak mengenyangkan.
5. Syahwat sulit dikendalikan. Orang yg banyak makan pasti libidonya (dorongan sex) naik, lalu matanya jelalatan, pikirannya porno, bisa jadi tangannya nakal atau mendekati zina. Na'udzubillahi min dzalik, semoga kita semua terhindarkan. Salam. Wallahu a'lam bis showwab.
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini
Loading...