Agrowisata Kebun Jambu Kristal Memprihatinkan
blokbojonegoro.com | Sunday, 05 August 2018 12:00
Kontributor: Apriani
blokBojonegoro.com - Agrowisata Kebun Jambu Kristal yang berada di Desa Padang Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro yang kini telah berusia sekitar tiga tahun, perlu perhatian dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.
Agrowisata Kebun Jambu Kristal yang terletak di sebelah timur tanggul yang memiliki jarak tempuh sekitar 5-10 menit dari Bendungan Gerak itu, belum ada penanda khusus ataupun gerbang utama yang menjadi penanda dari Agrowisata Kebun Jambu Kristal.
Jika anda dari Bendungan Gerak, hanya akan melihat sebuah tanda penunjuk arah, yang tertuliskan arah menuju Kebun Jambu Kristal yang berada di kanan jalan/tanggul. Selain itu akses jalan juga didandang perlu untuk diperbaiki.
Tak heran jika pengunjung di Agrowisata Kebun Jambu Kristal mengeluhkan akses jalan yang layak untuk diperbaiki itu, karena jalannya terbuat dari batu kapur putih (katel) yang tidak rata. Apalagi saat ini musim kemarau yang sering disertai angin, tentunya debu-debu dari jalan tersebut akan berterbangan saat tertiup angin dan saat kendaraan melintas.
"Jalannya semoga segera diperbaiki, jadi misal ada rombongan bawa mobil juga enak kalau mau putar balik. Bawa motor saja kadang masih 'nyaruk' kok. Harus hati-hati jika akses jalannya seperti ini," ujar salah seorang pengunjung, Silvi dari Kapas, Bojonegoro.
Agrowisata Kebun Jambu Kristal yang yang memiliki lahan dengan luas sekitar tujuh puluh dua hektar, yang dikelola oleh sekitar empat puluh tiga petani dari warga setempat. Pengunjungnya akan membludak saat hari libur atau akhir pekan.
Untuk masuk ke kebun dari jalan harus menyebrangi jembatan yang terbuat dari kayu bambu yang panjangnya sekitar satu sampai dua meter. Nah jalan pembatas antar kebun pun masih alami yakni masih berupa jalan yang terbuat dari tanah.
Selain itu nampak ada sebuah rumah bambu yang sudah tidak layak atau hampir roboh. Terlihat, ada banner yang bertuliskan Agrowisata Kebun Jambu Kristal, namun dalam keadan yang sudah compang-camping (rusak).
"Sudah beberapa kali ada yang survai, ngukur jalan, tapi sampai saat ini belum sampai juga bantuannya. Pernah ngajukan untuk pembangunan jalan sekitar satu setengah kilometer tapi malah dibengkakkan mau dibangun jalan, parit, dan musala, jadinya sampai sekarang belum dapat apa-apa," ujar Ketua Kelompok Petani Jambu Kristal, Ahmad Majid.
Pak Jid menyampaikan, bangunan dari bambu yang hampir roboh itu, sebelumnya digunakan untuk bersantai oleh pengunjung. Namun, sengaja belum direnovasi karena katanya akan mendapatkan bantuan sekitar Gazebo, namun Ia belum tahu secara pasti bantuan tersebut kapan datangnya.
"Semoga saja segera turun bantuannya, demi kenyamanan pengunjung yang datang ke sini, supaya bisa untuk acara pertemuan atau sekadar bersantai dan berteduh pengunjung," jelas pria yang berusia sekitar 62 tahun. [ani/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini