Menengok Suka-Duka Pembeli Emas di Trotoar
blokbojonegoro.com | Wednesday, 15 August 2018 14:00
Kontributor: Maulina Alfiyana
blokBojonegoro.com - Dulu perhiasan emas maupun perak menjadi investasi tersendiri bagi masyarakat kalangan menengah ke bawah. Mereka membeli emas ketika sedang panen atau mendapat rezeki lebih, lalu mereka menjual kembali emas atau perak mereka di kemudian hari.
Fenomena serupa juga masih berlangsung hingga kini. Di kota Bojonegoro salah satunya di trotoar Jl Trunojoyo, para pembeli emas mulai membuka lapak pukul 08:00 WIB dan masing-masing tutup pada jam yang berbeda-beda. Mereka tampak begitu santai bercengkerama dan membaca koran sembari menanti ada orang yang menjual emasnya pada mereka.
Rata-rata yang menjual emas adalah para ibu-ibu yang surat emasnya hilang, dan jarang sekali toko yang mau membeli emas tanpa surat. Merekalah yang memilih menjualnya kepada para pembeli emas di trotoar.
Pak Lasmat, salah satu pembeli emas di trotoar Jl Trunojoyo mengaku, para penjual perhiasan emas maupun perak sudah tak seramai dulu lagi.
"Dulu sangat ramai sekali orang yang berbondong-bondong menjual emasnya kepada saya, namun kini sepi sekali, hanya satu dua saja dalam sehari, bahkan tidak ada sama sekali," keluh Pak Lasmat, Rabu (15/8/2018).
Hal senada juga dialami Firman, salah satu pembeli emas di trotoar Jl. Imam bonjol. Firman mengaku, saat sepi begini paling banyak mendapatkan Rp250.000 per hari dan bahkan kalau sepi tak jarang tidak membawa uang sama sekali.
"Jika terus sepi begini sangat mengganggu terhadap penghasilan saya setiap harinya," keluh Firman. [lin/lis]
* Ingin Beli / Transaksi, Klik di Bawah Ini